Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 94
Judul Minta Keadilan, Buruh Menolak Tunjangan Hari Raya Kembali Dicicil
Nama Media tribunnews.com
Newstrend Aturan THR 2021
Halaman/URL https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/03/17/minta-keadilan-buruh-
menolak-tunjangan-hari-raya-kembali-dicicil
Jurnalis Reynas Abdila
Tanggal 2021-03-17 16:31:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Bila THR dibayar mencicil atau tidak 100 persen, maka daya
beli buruh makin terpukul di tengah pandemi corona ini akibat dirumahkan dan dibayar upah ala
kadar
neutral - Said Iqbal (ketua KSPI) Akibatnya konsumsi juga akan semakin menurun, dan dihantam
lagi dengan kenaikan harga barang kebutuhan pokok jelang puasa dan lebaran
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Sebaiknya Menaker memperhatikan juga kepentingan buruh,
tidak hanya pengusaha saja, termasuk pemberian THR ini
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Kami telah merumuskan kebijakan
pengupahan pada masa pemulihan ekonomi akibat Covid-19 seperti pemberian tunjangan hari
raya keagamaan tahun 2021
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta keadilan terkait
pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini agar 100 persen dan tidak dicicil seperti tahun
lalu. Menurut Said Iqbal, hal ini sejalan dengan pernyataan pemerintah bahwa ekonomi sudah
mulai membaik.
MINTA KEADILAN, BURUH MENOLAK TUNJANGAN HARI RAYA KEMBALI DICICIL
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta keadilan terkait pembayaran Tunjangan Hari Raya
(THR) tahun ini agar 100 persen dan tidak dicicil seperti tahun lalu. Menurut Said Iqbal, hal ini
sejalan dengan pernyataan pemerintah bahwa ekonomi sudah mulai membaik.
"Bila THR dibayar mencicil atau tidak 100 persen, maka daya beli buruh makin terpukul di tengah
pandemi corona ini akibat dirumahkan dan dibayar upah ala kadar," ujarnya.
93