Page 101 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 101

TUNTUT REVISI UMP, BURUH KECEWA TIDAK BERTEMU ANIES BASWEDAN

              Buruh yang tergabung dalam sejumlah serikat pekerja merasa kecewa usai menggelar aksi di
              depan Balai Kota Jakarta. Sebabnya, permintaan mereka bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies
              Baswedan tidak dipenuhi.

              Anies  diketahui  hanya  mengutus  sejumlah  pejabat,  di  antaranya  Kepala  Dinas  Kepala  Dinas
              Tenaga  Kerja,  Transmigrasi,  dan  Energi  (Disnakertransgi),  Andri  Yansyah;  Kepala  Kesatuan
              Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Taufan Bakri; dan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan
              Pembangunan (TGUPP).

              "Jadi ya kami kecewa karena kami tadi berharap ketemu Gubernur tapi ditemui oleh Pak Kepala
              Disnaker dan dari Kesbangpol. Kemudian ditambah perwakilan dari TGUPP," kata Ketua DPD
              Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) AGN DKI Jakarta, William Yani Wea, Rabu
              (8/12/2021).

              Namun, hal yang paling membuat kecewa buruh adalah belum terpenuhi janji merevisi nilai UMP
              2022. Bahkan, mereka tak diberikan kepastian kapan janji itu akan dipenuhi.

              Anies sempat berjanji merevisi UMP secepatnya pada 29 November lalu saat buruh melakukan
              unjuk rasa. Namun, William menilai Anies hanya memberikan ketenangan sesaat saja. "Gubernur
              itu  ketika  menjanjikan  pada  tanggal  29  November  itu  bersifat  spontan.  Hanya  untuk
              menyenangkan saja. jadi harusnya kan waktu kami datang sore ini kan ada jawaban," jelasnya.

              Menurut William, seharusnya Anies bisa melakukan revisi UMP tanpa harus meminta persetujuan
              Kementerian  Ketenagakerjaan.  Karena,  jika  Anies  memutuskan  tak  menggunakan  Peraturan
              Pemerintah (PP) nomor 79 tahun 2015 tentang pengupahan, maka aturan yang bisa dipakai
              adalah PP nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan.

              "Tinggal diputuskan inflasinya berapa, pertumbuhan ekonominya bagaimana, tinggal diputuskan
              tidak perlu ketemu stakeholder, tidak perlu ketemu pengusaha, tidak perlu ketemu buruh, tinggal
              di putuskan saja," kata dia.




































                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106