Page 175 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 175

"Kami mendatangi lokasi pada Senin (6/12/2021) kemarin, dan ada tujuh orang di sana," ujar
              Wahyu, ketika dikonfirmasi, Rabu (8/12/2021).
              Ketujuh pekerja migran ilegal itu adalah DPS (37) asal Kota Padang, MM (34) asal Kabupaten
              Sumba Barat, AB (35) asal Kabupaten Malaka, MH (30) asal Timor Tengah Selatan, S (49) asal
              Madiun.

              Sementara  dua  pekerja  lainnya  tak  membawa  kartu  tanda  penduduk  (KTP).  Saat  dimintai
              keterangan, kedua pekerja itu berinisial DJ (26) asal Toba Samosir dan S (48) asal Kabupaten
              Purbalingga.

              "Mereka akan diberangkatkan oleh pihak PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) atas
              nama PT SP yang beralamat di Jalan Raya Jati Makmur Celepuk, Kota Bekasi, Provinsi Jawa
              Barat," kata Wahyu.

              Atas temuan tersebut, polisi berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik dan
              Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

              "Sehubungan dengan data tujuh orang tersebut karena bukan warga Kabupaten Gresik, maka
              dilakukan koordinasi dengan pihak BP2MI. Diperoleh hasil, bahwa data dari tujuh orang tersebut
              tidak ada atau tidak terdaftar, maka bisa disimpulkan mereka merupakan calon PMI ilegal," tutur
              Wahyu.

              Berdasarkan pemeriksaan, ketujuh orang itu akan diberangkatkan sebagai pekerja migran di
              Hongkong dan Singapura.

              "Setiap orang (pekerja tersebut) diminta dana sebesar Rp 36 juta oleh pihak penyalur, yang
              mengatasnamakan PT SP," ucap Wahyu.

              Polisi sedang mendalami kasus tersebut. Ketujuh pekerja itu masih berada di Polres Gresik untuk
              menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

              Polisi menyebut, rumah dua lantai tempat ketujuh pekerja migran itu diamankan merupakan
              milik Arifin (50), warga Desa Glanggang, Gresik. Rumah itu dikontrak seseorang berinisial R,
              warga Jember, Jawa Timur.































                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180