Page 217 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 217

BURUH DESAK MK JELASKAN AMAR PUTUSAN MULTITAFSIR SOAL PENGUPAHAN
              KE PUBLIK
              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Abdul Gani  mengatakan,  PP
              Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan sangat berdampak strategis ke masyarakat.

              Karena itu, dalam lawatannya ke Mahkamah Konstitusi (MK) haruslah dijelaskan kepada publik
              bagaimana sesungguhnya aturan turunan dari UU Cipta Kerja tersebut diimplementasikan.

              "MK  sudah  berjanji  ke  kami  untuk  segera  menyampaikan  menyelesaikan  multitafsir  ini  ke
              masyarakat," ujar Gani di Gedung MK, Jakarta, Rabu (8/12/2021).

              Menurut Gani, multitafsir dimaknai berbeda oleh sejumlah pakar hukum. Sebagian dari mereka
              mengatakan,  masalah  upah  masuk  ke  dalam  hal  strategis  dalam  beleid  cipta  kerja  yang
              implementasinya harus ditangguhkan. Namun sebagian lagi tidak berkata sama.
              "Jadi kami kembalikan ke MK maksud dari amarnya ini seperti apa?," jelas Gani.

              Pada kesempatan yang sama, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal
              menambahkan, keputusan MK soal beleid Cipta Kerja yang dinilai cacat formil sudah final dan
              mengikat.

              Tetapi,  kata  Said  Iqbal,  pada  amar  putusannya  ternyata  ada  yang  membuat  multitafsir  di
              kalangan pekerja, khususnya kelompok buruh.

              "Kami ingin tanya bagaimana amar putusan nomer 4 yang menyatakan UU Cipta Kerja masih
              berlaku, tapi ada nomer ketujuh terutama yang menyatakan menangguhkan tindakan/kebijakan
              yang strategis berdampak luas. Sebab disebutkan PP nomer 36 tahun 2021 tentang pengupahan
              adalah produk turunan dari UU Ciptaker dan pasal 4 ayat 2 dengan jelas menyatakan bahwa
              pengupahan kebijakan strategis," ungkap Said.

              "Jadi apakah yang digunakan tafsir ini amar putusan nomer 4 atau amar putusan nomer 7?
              hanya MK yang bisa menjawab," tanya Said.

              Heru Setiawan sebagai Karo Humas MK dan Fajar Laksono sebagai Jubir MK menerima mediasi
              yang  dilakukan  dua  pimpinan  kelompok  buruh.  Keduanya  berjanji  akan  menyampaikan
              kegundahan akan putusan MK yang multitafsir ke Ketua MK.
              "Kepala biro humas dan jubir MK menyatakan akan menyampaikan kepada ketua MK, apakah 4
              atau 7 terhadap kita, khususnya upah dan akan dijelaskan dalam waktu sesegera mungkin,"
              papar Said Iqbal.

              Meski tidak mematok tenggat waktu tanggal penjelasan, Said mendesak hal itu harus dilakukan
              MK  dengan  segera,  sebab  khawatirnya  gelombang  massa  buruh  yang  berdemo  akan  terus
              datang dengan jumlah yang lebih besar lagi.

              "Ini  gerakan  aksinya  terus  meningkat.  Jadi  MK  yang  harus  menjelaskan,  pengupahan  ini
              memakai amar putusannya yang nomer berapa? 4 atau 7?," Said menyudahi.












                                                           216
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222