Page 212 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 212
Ringkasan
Perwakilan buruh yang memasuki gedung Balai Kota DKI Jakarta mengaku kecewa lantaran tidak
beraudiensi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. William Yani Wea, perwakilan dari
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), mengatakan pihaknya hanya diterima
Kepala Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta Andri Ansyah dan Tim Gubernur Untuk Percepatan
Pembangunan (TGUPP).
[BREAKING] BURUH: GUBERNUR ANIES INGKAR JANJI TERKAIT REVISI UMP DKI
2022
Jakarta, IDN Times - Perwakilan buruh yang memasuki gedung Balai Kota DKI Jakarta mengaku
kecewa lantaran tidak beraudiensi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. William Yani Wea,
perwakilan dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), mengatakan pihaknya
hanya diterima Kepala Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta Andri Ansyah dan Tim Gubernur Untuk
Percepatan Pembangunan (TGUPP).
"Kami kecewa dengan Gubernur (Anies) karena tidak sesuai dengan janjinya pada 29
November," kata William kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).
William pun menilai penyataan Anies saat bertemu dalam demo pada Senin (29/11/2021) hanya
spontanitas. Anies disebut cuma mencoba memberi angin segar kepada buruh yang berunjuk
rasa.
"Menurut saya gubernur ketika menjanjikan para 29 November itu bersifat spontan. Hanya untuk
menyenangkan saja. Harusnya hari ini kami dapat jawaban dari perwakilan beliau. Yang pasti
kami kecewa," terangnya.
Sebelumnya, Anies sudah mengirimkan surat kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah agar
merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupah. Aturan tersebut
menjadi landasan semua kepala daerah menentukan kenaikan upah minimum pada 2022.
Dalam surat tersebut, Anies mengatakan besaran kenaikan UMP jauh dari kelayakan dan tidak
sesuai dengan keadilan.
Lanjutkan membaca artikel di bawah Editor's picks Mensos Risma Bantu Tambal Jalan Akibat
Erupsi Semeru Taliban Larang Pernikahan Paksa di Afghanistan 5 Fakta Maria Ressa, Jurnalis
Peraih Nobel Perdamaian 2021 "Kami minggu lalu berkirim surat ke Menteri Tenaga Kerja. Kami
melihat PP 36/2021 yang formulanya diberikan kepada seluruh Indonesia, kami semua terima
formulanya bila diterapkan di Jakarta, maka buruh di Jakarta hanya mengalami kenaikan sebesar
Rp38 ribu. Kami melihat angka ini amat kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," terang
Anies dalam surat tersebut.
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menuturkan, tahun lalu kenaikan UMP 2021 mencapai
3,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya, secara
berturut-turut kenaikannya adalah 8,51 persen, 8,03 persen, 8,71 persen, 8,25 persen hingga
14,81 persen di 2016.
"Tahun lalu memang ada krisis makanya turun, makanya masuk akal menjadi 3,2 persen. Tetapi,
ketika ditetapkan untuk tahun 2022, hanya 0,85 persen, kami pun berpandangan ini angka yang
terlalu kecil untuk buruh di Jakarta," kata Anies.
211

