Page 81 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 81

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan putusan judicial review Undang-Undang Cipta Kerja
              (UU Ciptaker) nomor 11 tahun 2021, terutama amar putusan poin ke 7 dan ke 4.
              Tidak jelasnya amar putusan tersebut membuat adanya perbedaan penafsiran amar putusan di
              kalangan buruh yang membingungkan.

              "Ingin  menanyakan  bagaimana  cara  menjawab pertanyaan  yang  diajukan  kepada  kami.  Ada
              amar putusan pemerintah nomor 4 yang menyatakan UU Ciptaker tidak berlaku tapi ada amar
              putusan  nomer  5,  6,  dan  7,  terutama  yang  7.  Di  sana  menyebutkan  menangguhkan
              tindakan/kebijakan yang strategis dan berdampak besar," kata Said Iqbal saat ditemui wartawan
              di Gedung MK, Rabu (7/11/2021).

              Untuk  diketahui  poin  7  putusan  MK  berbunyi,  'Menyatakan  untuk  menangguhkan  segala
              tindakan/kebijakan  yang  bersifat  strategis  dan  berdampak  luas,  serta  tidak  dibenarkan  pula
              menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
              2020  tentang  Cipta  Kerja  (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  2020  Nomor  245,
              Tambahan  Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Nomor  6573).'  Sementara  pada  poin  ke  4
              menyatakan,  UU  Ciptaker  masih  berlaku,  dengan  isi  putusan,  'Menyatakan  Undang-Undang
              Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
              Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573) masih tetap berlaku
              sampai dengan dilakukan perbaikan pembentukan sesuai dengan tenggang waktu sebagaimana
              yang telah ditentukan dalam putusan ini.' "Apakah yang digunakan tafsir itu oleh pemerintah
              adalah amar nomor 4 atau amar putusan nomor 7? Hanya MK yang bisa menjawab" ujar Said
              Iqbal.

              Saat menyambangi Gedung MK, Said Iqbal bersama rombongannya ditemui Kabiro Humas MK.

              "Dari  pejabat  MK,  Kabiro  Humas,  Jubir  MK,  menyatakan  akan  menyampaikan  kepada  Ketua
              Hakim konstitusi. Harus dijelaskan apakah amar nomor 4 atau amar nomor 7 terhadap kami.
              Karena ini masalah upah minimum, UMP dan UMP yang eskalasi gerakannya terus meningkat,"
              ujar Said Iqbal.




































                                                           80
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86