Page 173 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 173

BURUH SIAPKAN JURUS RAHASIA KALAU GUGATAN UU CIPTA KERJA KALAH DI MK

              Perwakilan buruh sedang melakukan gugatan terhadap Undang-undang Cipta Kerja khususnya
              klaster ketenagakerjaan. Buruh menggugat aturan tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar
              klaster ketenagakerjaan dicabut.

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menuturkan saat ini sudah
              memasuki  sidang  kesaksian  terhadap  uji  formil  UU  Cipta  Kerja.  Dalam  sidang  kesaksian  itu
              pihaknya sudah mengingatkan ke majelis hakim bahwa secara formil pembuatan undang-undang
              tersebut cacat hukum.

              "Saya sudah menjadi saksi fakta tanggal 25 Agustus yang lalu," katanya kepada detikcom baru-
              baru ini.

              Yang  kedua  judicial  review  yang  buruh  lakukan  adalah  uji  materiil.  Tapi  itu  dihentikan  dulu
              karena harus menunggu uji formil selesai. Kalau gugatan uji formil dikabulkan maka tak perlu
              lagi  ada  uji  materiil.  "Nah  uji  materiil  ini  baru  waktu  itu  mendengarkan  keterangan  dari
              pemerintah," jelasnya.

              Seandainya gugatan di MK ditolak maka pihaknya akan mengajukan legislative review ke DPR.
              Menurutnya  hal  itu  memungkinkan  untuk  dilakukan.  "Secara  konstitusional  kita  bisa  minta
              kepada DPR melakukan legislative review. Legislative review itu artinya revisi undang-undang,
              kan  undang-undangnya sudah  sah  nih  diundangkan,  kan boleh  direvisi. Itu  kan  setahun  ya,
              setahun berarti Oktober 2021. Di Oktober 2021 kita minta DPR revisi, masukkan di Prolegnas
              untuk tahun 2022," jelas Said Iqbal.

              Selain  langka  legislative  review,  sebagai  anggota  Governing  Body  ILO,  dia  juga  sudah
              memasukkan masalah UU Cipta Kerja ke dalam komite aplikasi standar, yaitu Undang-undang
              Cipta Kerja melanggar Konvensi ILO Nomor 87 tentang Hak Berserikat dan Konvensi ILO Nomor
              98 tentang Hak Berunding. "Ini sudah dibahas di ILO sana. Nah tentu ILO akan mengeluarkan
              sikap resminya," paparnya.
              "Dan yang terakhir, aksi-aksi tentu akan kita lakukan, bahkan saya sudah sampaikan tidak ada
              jaminan bahwa buruh tidak akan melakukan aksi. Bisa jadi di tengah pandemi ini pun buruh bisa
              melakukan aksi mogok nasional jilid 2. Bentuknya setop produksi, intinya nggak keluar pabrik
              tapi semua produksi perusahaan setop berhenti," tambahnya.




























                                                           172
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178