Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 SEPTEMBER 2019
P. 54

Title          600 BURUH MIGRAN PERKEBUNAN SAWIT DI PHK TANPA PESANGON
               Media Name     tribunnews.com
               Pub. Date      18 September 2019
                              https://www.tribunnews.com/regional/2019/09/18/600-buruh-migran-perkeb unan-
               Page/URL
                              sawit-di-phk-tanpa-pesangon
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive








               POS-KUPANG.COM |MAUMERE - Sejumlah 600-an orang buruh migran bekerja pada
               perkebunan kelapa sawit PT Wahana Tritunggal Cemerang (WTC) dan PT Inovasi di
               Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menerima Pemutusan
               Hubungan Kerja (PHK) tanpa pesangon.

                "Respon Dinas Nakertrans Kaltim dan Kabupaten Kutai Timur cukup baik. Hasil
               pertemuan Tripartit, karyawan yang dikeluarkan dipekerjakan. Hak karyawan
               dipenuhi. Perusahaan juga menjanjikan," kata pengacara dari LBH Veritas, Silvester
               Nong Manis, S,H, kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (18/9/2019) siang.

                 Karyawan harus registrasi ulang menjadi karyawan. Artinya mereka menjadi
               karyawan baru lagi. Padahal mereka sudah kerja belasan tahun.

                "Syarat ini dibuat-buat menyebabkan mereka enggan kembali kerja. Ada 600 orang
               di  PHK  tanpa pesangin. Kami ambil langkah hukum lakukan gugatan ke Pengadilan
               Industrial Pancasila," tegas Silvester yang datang lokasi penampungan pekerja di
               Kecamatan Karangan.

                Silvester mengatakan, 600 buruh perkebunan sawit berangkat malam ini dari lokasi
               penampungan di Karangan ke ibukota Kutai Timur. Dijadwalkan besok, mereka
               melakukan dialog dengan bupati yang hari ini kembali dari luar negeri.

                Dikataknya, mogok buruh memprotes perlakuan perusahaan atas pemenuhuan hak
               buruh. Investigasi yang dilakukanya, kata Silvester, upah dibayar dibawa upah
               minuman kabupaten. Kemudian pemotongan pajak tidak diberikan NPW, BPJS
               kesehatan bodong dan BPJS ketenagakerja tidak diberikan. Mempekerjakan anak
               dibawah umur dan manula.

                "Mediasi difasilitasi Dinas Nakertrans Kutai Timur perusahaan harus penuhi hak
               karyawan. Mereka kembali bekerja, tetapi ketika masuk kerja dibuat macam-macam
               alasan yang harus dipenuhi karyawan," beber Silvester.

                Manajemen kemudian membuat surat panggilan kepada karyawan. Surat panggilan
               pertama dan kedua hanya beda sehari. Suratnya tiba pada hari yang sama.


                "Panggilan tidak dipenuhi dijadikan alasan PHK sepihak dan dianggap mangkir,"
               imbuh Silvester.





                                                       Page 53 of 73.
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59