Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 125
beberapa tahap. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk insentif sosial itu sebesar 31,2
triliun rupiah.
"Apakah nanti dibayarnya sekali atau berapa kali pembayaran, ini sedang kita finalisasi," ujar
Febrio, dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Kamis (6/8).
Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah akan mengakselerasi penyelesaian skema bantuan
tunai itu agar lebih efektif terutama cepat sampai ke kelompok target penerima. "Bukan masalah
besarannya, tapi bagaimana uangnya sampai ke kantong penerima," ujarnya.
Skema yang akan digunakan akan dibuat secara efisien dan bertanggung jawab. Kini, pemerintah
sedang menunggu data dari BPJS Ketenagakerjaan mengingat mereka bertanggung jawab atas
pengelolaan terkait tenaga kerja.
"Yang terpenting bagaimana kita menyalurkan dengan tata kelola yang baik dan bisa
dipertanggungjawabkan, sehingga kalau ada pemeriksaan pun sistem siap diaudit Jadi, jangan
dilakukan dengan tata kelola yang tidak baik dan nantinya menjadi masalah yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan," paparnya.
Data Tidak Valid
Deputi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, M Rudy
Salahuddin, dalam diskusi virtual yang berbeda mengakui sulitnya mendapat data yang valid
untuk menyalurkan bantuan.
Skema stimulus bagi 13,8 juta pekerja non-PNS dan BUMN, katanya, akan mengacu pada data
kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah 150 ribu rupiah atau setara gaji di
bawah lima juta rupiah per bulan.
Bantuan akan diberikan sebesar 600 ribu rupiah per bulan selama empat bulan dan akan
langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing pekerja untuk menghindari
penyalahgunaan.
Menanggapi hal itu, Ekonom Senior dari Indef, Tauhid Ahmad, menilai rencana tersebut akan
menimbulkan ketidakadilan dan kesenjangan semakin dalam terjadi di masyarakat Selain itu
kebijakan itu tidak akan mampu mendorong konsumsi rumah tangga yang tertekan.
Jumlah pekerja saat ini mencapai 52,2 juta orang, sementara bantuan berupa gaji ditargetkan
hanya untuk 13 juta sampai 15 juta orangyang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. uyo/E-9
124