Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 146

menjaga jarak. Ada satuan tugas di kantor tersebut yang dibentuk untuk memastikan penerapan
              protokol berjalan dengan benar.
              Ia juga mengatakan, ada sejumlah perusahaan yang memberi sanksi kepada karyawan yang
              tidak disiplin. Bagi karyawan yang ketahuan tidak bermasker, misalnya, uang makan atau uang
              transpor  akan  dipotong.  Ada  pula  yang  menerapkan  sistem  pemotongan  saldo  cuti.  Setiap
              perusahaan bisa mengadaptasi peraturan sesuai karakteristik masing-masing.

              Terkait masih ada perusahaan yang belum sungguh-sungguh mengantisipasi pandemi, pakar
              manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Toto Pranoto, menjabarkan,
              ini turut diperlihatkan dari fakta belum semua perusahaan, termasuk badan usaha milik negara
              dan daerah, yang memasukkan Covid-19 sebagai biaya kerugian.

              Konsep "normal baru" melenakan pengelola kantor bahwa segala sesuatu telah kembali seperti
              biasa, padahal ada ancaman kerugian besar jika karyawan di satu perusahaan terjangkit virus
              korona jenis baru.
              "Perkembangan ekonomi melambat akibat pembatasan sosial berskala besar. Ini bukti betapa
              seriusnya  ancaman  Covid-19.  Jika  ada  karyawan  perusahaan  terkena  virus  ini  akibat  tidak
              disiplin, kerugian yang terjadi  lebih besar dari tingkat kemajuan ekonomi. Harus ditanamkan
              agar jangan mengambil atau mengundang risiko yang jelas-jelas tidak berharga," ucapnya.
              Toto menyebutkan, di masa pandemi, perusahaan yang bisa bertahan adalah perusahaan yang
              mampu menjaga pekerjanya tetap sehat dan produktif. Oleh sebab itu, pengelolaan risiko hanya
              bisa dimulai dari perusahaan itu sendiri. Pemerintah bisa saja mengambil tindakan koersif, seperti
              menurunkan aparat penegak hukum untuk menindak perusahaan jika dinilai abai. Namun, hal
              ini bisa dihindari dengan memiliki kedewasaan dalam berbisnis.

              "Pengalokasian  anggaran,  sumber  daya  manusia,  dan  satuan  tugas  pencegahan  Co-vid-19
              adalah keniscayaan," katanya.
              Sumber penularan

              Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis
              Miko Wahyono mengingatkan Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor, Jawa Barat, agar mengawasi
              pasien positif yang melakukan karantina mandiri di rumah dengan protokol kesehatan ketat. Jika
              tidak diawasi dengan baik, hal itu bisa memunculkan kluster penularan baru.

              Berdasarkan data penyebaran kluster di Kota Bogor pada 10 Maret-3 Agustus, kata Tri, kluster
              penularan dari luar Kota Bogor sangat tinggi, mencapai 111 orang atau 36,88 persen.

              "Dari data kluster luar kota, ternyata yang ke luar kota menggunakan kendaraan pribadi ada 80
              persen. Jadi, harus dievaluasi lagi, sebetulnya penularannya di mana?" katanya.
              Meskipun  belum  menjawab  pertanyaan  Tri,  Wakil  Wali  Kota  Bogor  Dedie  A  Rachim  pada
              kesempatan  berbeda  mengatakan,  ada  penambahan  10  kasus  positif  di  kluster  fasilitas
              kesehatan Rumah Sakit Azra.

              "Tim masih melacak lokasi penularan dan orang-orang yang kontak erat," kata Dedie, kemarin.

              Beberapa  hari  ke  depan,  lanjutnya,  akan  ada  razia  untuk  mengawasi  kepatuhan.  Ini  sesuai
              Peraturan  Wali  Kota  Bogor  No  64/2020  tentang  pengenaan  denda  bagi  warga  yang  tidak
              mematuhi protokol kesehatan.

              Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, aparatur sipil negara
              (ASN)  di  Kota  Bogor  yang  terkonfirmasi  positif  Covid-19  berjumlah  18  orang  dan  1  orang
              meninggal.
                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151