Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 88

promosi, mengawal perizinannya, mengawal finan-cial closing, hingga tahap konstruksi. "Bahkan
              sampai dengan produksi kita masih kawal," paparnya.
              Bahlil menginformasikan, berbagai pembenahan sistem perizinan investasi sudah membuahkan
              hasil. Saat ini sudah ada tujuh perusahan yang relokasi dari Tiongkok. Komunikasi dengan 17
              perusahaan Tiongkok yang siap melakukan relokasi juga sudah sampai 80%, dan ada sekitar
              199 perusahan yang siap masuk Indonesia.

              "Semua ini bisa cepat atau lambat, tergantung aturan kita sendiri. Kalau kita tidak me-lakukan
              gerakan-gerakan  yang  revolusinor,  kita  akan  kalah.  Jadi  saya  meyakini  prospek  investasi  ke
              depan akan lebih baik dengan satu cara, pintu masuknya adalah Omnibus Law Cipta Keija," kata
              Bahlil.

              Bahlil  melanjutkan,  ada  beberapa  langkah  penting  yang  dilakukan  BKPM  untuk  menggaet
              investasi.  Pertama,  membangun  kesepahaman  bahwa  investasi  tidak  tidak  hanya  melulu
              investasi asing langsung (FDI). Dalam kondisi pandemi Covid-19, PMDN justru yang akan lebih
              didorong.

              "Orang  selalu  mengatakan  bahwa  investasi  yang  masuk  ke  negara  kita  harus  asing.  Saya
              tekankan, di saat kondisi global tidak menentu, hampir semua lembaga membuat rilis bahwa FDI
              menurun. Maka Indonesia juga tidak boleh hanya menggantungkan pada FDI. Yang kita lakukan
              sekarang adalah mendorong PMDN. Kita dorong sektor-sektor UMKM, karena bagi saya UMKM
              itu juga investor. Sekalipun cuma Rp 10 juta atau Rp 15 juta, ini lebih riil dan akan menciptakan
              lapangan kerja," terang Bahlil.

              Untuk mengoptimalkan PMDN, lanjut Bahlil, BKPM akan langsung mendatangi setiap perusahaan
              yang memiliki potensi untuk melakukan ekspansi usaha. Atau jika investasinya terhambat, BKPM
              mendorong untuk melakukan percepatan. "Dalam konteks ini, BKPM betul-betul memfasilitasi
              agar mereka bisa bekerja mencapai target perusahan, terutama dalam hal perizinan," tegasnya.

              Strategi kedua, menuntaskan investasi yang sebelum dirinya bergabung di BKPM tidak jalan atau
              mangkrak senilai total Rp 708 triliun. Bahlil menyebut

              tiga penyebab investasi tersebut mangkrak, yaitu arogansi sektoral, aturan yang tumpang tindih,
              dan permasalahan lahan. BKPM saat ini telah berhasil mengeksekusi investasi mangkrak tersebut
              hingga 58% atau senilai Rp 410 triliun dari total Rp 708 triliun.

              Obesitas Regulasi

              Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, menerangkan, Omnibus Law menjadi harapan
              dan  ditunggu  oleh  pengusaha  dalam  dan  luar  negeri,  Kamar  Dagang  dan  Industri  (Kadin)
              berbagai negara, dan kedutaan asing.

              Rosan  mengeluhkan  kondisi  Indonesia  yang  mengalami  obesitas  regulasi.  Sebagai  ilustrasi,
              peraturan soal investasi dari pe-merintah pusat ada sekitar 8.800, peraturan menteri ada 14.800,
              bahkan peraturan daerah hampir 16 ribu.

              "Selain itu, tidak konsistennya kebijakan pemerintah, produktivitas tenaga kerja yang rendah,
              biaya logistik yang relatif masih tinggi, serta serta masalah perpajakan menjadikan Indonesia
              sebagai negara dengan ekonomi biaya mahal," kata Rosan.

              Itulah  sebabnya,  kata  Rosan,  UU  Omnibus  Law  Ciptaker  menjadi  momentum  untuk  menata
              ulang, menyederhanakan, serta menyelaraskan semua kebijakan sehingga tiada lagi ada cerita
              keluhan soal tumpang tindih regulasi yang membuat iklim investasi buruk.




                                                           87
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93