Page 19 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 19

Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  menerbitkan  beleid  yang  mengatur  hubungan  kerja  di  masa
              pandemi Covid-19, khususnya di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau
              PPKM. Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI (Kepmenaker)
              Nomor 104 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Kerja Selama Masa Pandemi
              Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).



              MENAKER IDA TERBITKAN PEDOMAN PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA DI MASA
              PANDEMI

              Kementerian  Ketenagakerjaan  menerbitkan  beleid  yang  mengatur  hubungan  kerja  di  masa
              pandemi Covid-19, khususnya di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau
              PPKM.

              Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI (Kepmenaker) Nomor
              104 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Kerja Selama Masa Pandemi Corona
              Virus Disease 2019 (Covid-19).

              "Kepmenaker ini adalah sebagai wujud respons Kementerian Ketenagakerjaan terhadap adanya
              dampak pandemi Covid-19 dalam hubungan kerja," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
              dalam keterangan tertulis, Senin, 16 Agustus 2021.
              Menurut  Ida,  pandemi  Covid-19  adalah  masalah  bersama  bagi  pemerintah,  pengusaha,  dan
              pekerja/buruh. Sehingga, penanganan dampak pandemi ini membutuhkan komitmen dan kerja
              sama semua pihak.

              "Oleh karena itu, dalam Kepmenaker ini kita ingin menekankan pentingnya dialog sosial. Karena
              kita ingin semua pihak benar-benar terlindungi dari dampak pandemi ini," ujarnya.

              Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Indah
              Anggoro  Putri  mengatakan  Kepmenaker  No.104  Tahun  2021  mencakup  3  hal.  Pertama,
              pelaksanaan sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) dan bekerja di kantor/tempat
              kerja atau Work From Office (WFO). Kedua, pelaksanaan upah dan hak-hak pekerja lainnya.

              "Dalam Kepmenaker tersebut, kita sampaikan acuan atau pedoman bagi pengusaha dan pekerja
              yaitu pengusaha yang memberlakukan sistem kerja WFH tetap wajib membayar upah," kata
              Putri.

              Sedangkan  untuk  WFO,  harus  diatur  persentase  pekerja  yang  bekerja  secara  WFO,  serta
              pengaturan  shifting  atau  pembagian  waktu  kerja  dan  hari  kerja  dalam  satu  bulan  secara
              bergiliran.

              "Jam kerja juga diatur dengan sebaik-baiknya dengan mengutamakan mereka yang sehat. Bagi
              ibu hamil atau rentan sakit agar bekerja dari rumah saja," ujar dia.

              Dalam Kepmenaker No. 104 Tahun 2021 ini juga dijelaskan mengenai perusahaan yang terpaksa
              merumahkan pekerja karena dampak pandemi Covid-19. Di mana pekerja/buruh tetap berhak
              atas gaji/upah saat dirumahkan.
              "Lalu perusahaan yang secara finansial tidak mampu membayar upah bagi para pekerja, maka
              pengusaha dan pekerja dapat membuat kesepakatan penyesuaian upah," kata Putri.




                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24