Page 51 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 51

Para  buruh  menyampaikan  tuntutannya  kenaikan  UMK  2022  yang  berpihak  dan  berkeadilan,
              minimal  5  persen  dari  tuntutan  tertinggi  10  persen.  Pejabat  Dinas  Ketenagakerjaan  yang
              menerima perwakilan para buruh itu berusaha untuk menampung dan menerima aspirasi para
              buruh itu, dan kemudian untuk disampaikan kepada Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten
              Bandung H. Rukmana.

              Ketua DPC FSPSI Kabupaten Bandung, Adang mengatakan, bahwa massa buruh mendatangi
              kantor  Pernkab  Bandung  untuk  menuntut  kenaikan  UMK  2022  antara  8-10  persen.  'Kami
              berharap  Bupati  Bandung  merekomendasikan  penetapan  kenaikan  UMK  2022  sebesar  8-10
              persen," harap Adang dalam orasinya.

              Adang mengharapkan kepada Bupati Bandung, ada kepastian kenaikan UMK Kabupaten Bandung
              2022.  Sebelum  ada  kepastian  dalam  penetapan  besaran  UMK  itu,  massa  buruh  akan  tetap
              bertahan di Kantor Pemkab Bandung sampai ada kepastian penetapan besaran kenaikan upah
              tersebut.

              Para buruh hanya berharap kepada Bupati Bandung, untuk memperlihatkan kanyaahnya karena
              ia  dipilih  oleh  rakyat  di  antaranya  para  buruh.  "Kita  menuntut  kanyaah  bupati  kepada  para
              pekerja," ungkapnya.

              Ia  mengatakan,  para  buruh  hanya  berharap  kebutuhan  makan  dan  minum  sehari-harinya
              terpenuhi. Sementara itu, Ketua DPD KSPN Kabupaten BandungTajudin mengatakan, para buruh
              melaksanakan aksi unjuk rasa karena sebelumnya ada informasi di 27 kabupaten/kota di Provinsi
              Jabar tidak akan ada kenaikan UMK 2022, di antaranya di Kabupaten Bandung.

              "Sampai saat ini, angka rekomendasi UMK Kabupaten Bandung belum ada. Rekomendasi yang
              pantas untuk buruh Kabupaten Bandung," katanya.

              Tajudin mengungkapkan, berdasarkan informasi di lapangan, kenaikan UMK 2022 sebesar 0.9
              persen. Jika kenaikannya sebesar itu, katanya, artinya upah kerja hanya naik Rp 31.000/bulan
              atau sebesar Rp 1.000 per hari.

              "Ada informasi UMK 2022 tak ada kenaikan. Jika dibandingkan dengan kebutuhan makan Rp
              15.000 sekali makan, sehingga para buruh sangat dirugikan jika kenaikan upah hanya Rp 1.000
              per hari. Sementara kebutuhan makan selama sebulan bisa Rp 1,5 juta dan ditambah trans-
              fortasi Rp 600.000 per bulan," ungkapnya.

              Tajudin  juga  berharap  kepada  pemerintah,  untuk  mempertimbangkan  tuntutan  para  buruh
              tersebut  Diketahui,  sekitar  80  persen  buruh  di  Kabupaten  Bandung  sudah  berkeluarga,  dan
              memiliki tanggungan istri dan anak. Balikan ada yang sudah memiliki cucu.

              Ia mengungkapkan, sangat penting untuk memperjuangkan standar pengupahan. "Bagi saya
              perjuangan UMK, bukan hanya untuk saya sendiri sebagai buruh tapi untuk istri dan anak serta
              para buruh lainnya. Kita ingin upah itu naik secara adiL Naik 8 persen cukup adil," ujarnya.
              Sekretaris DPC FSPSI Kabupaten Bandung, Rochman mengatakan, para buruh berusaha untuk
              meningkatkan kualitas produksi. "Kami akan melakukan aksi mogok kerja, jika pemerintah tidak
              menaikkan upah kerja," katanya. (B. 110/ B.105)"

              Caption:

              BURUH  yang  tergabung  dalam  DPC  FSPSI  Kabupaten  Bandung  melakukan  aksi  unjuk  rasa
              menuntut kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) Bandung 2022 antara 8-10 persen dari
              UMK 2021 dl depan Pemkab Bandung, Soreang. Rabu (24/11).



                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56