Page 11 - Filsafat Illmu dan Rekonstruksi Teori - Markani
P. 11
filsafat bisa menyatu dengan realitas perilaku yang membumi
dan nyata adanya. Sudah sepantasnya kita berterima kasih
kepada para filsuf terdahulu yang telah mengajarkan kita
tentang kebenaran, hidup serasa bermakna berkat ajaran
mereka tentang berfikir rasional, metode dan pendekatan
yang membuat hidup jadi berkualitas. Filsafat adalah studi
secara kritis terhadapa berbagai masalah yang ada dalam
kehidupan manusia dan merupakan alat dalam mencari jalan
keluar yang terbaik agar dapat mengatasi semua
permasalahan hidup dan kehidupan yang dihadapi.
Filsafat menurut asal katanya adalah cinta akan
kebenaran, Hasan Shadily (1984:9), maka dapat disimpulkan
bahwa filsafat adalah cinta pada ilmu pengetahuan atau
kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijasanaan. Jadi,
orang yang berfilsafat adalah orang yang mencintai
kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan bijaksana.
Dalam berfikir dan berbuat akan sempurna kebenarannya
apabila terpenuhi keseimbangan antara alasan, kenyataan
dan tujuan serta terpenuhinya 3 (tiga) dimensi waktu dengan
mengacu pada masa lalu, masa sekarang dan masa yang
akan datang, namun sebaliknya apabila tidak berdasar pada
dimensi waktu tersebut, maka belum dapat dikatakan bijaksan
dan benar.
Defenisi-defenisi filsafat pada prinsipnya
menempatkan sesuatu berdasarkan kemampuan nalar
manusia. Kebenaran yang dimaksud dalam konteks filsafat
adalah kebenaran yang tergantung pada kemampuan daya
nalar manusia. Kebenaran berfungsi sebagai tolak ukur
antara peristiwa yang terjadi sebelum dan sesudahnya, apa
yang dianggap benar oleh masyarakt tertentu belum tentu
2
Filsafat Ilmu & Rekonstruksi Teori