Page 6 - BUKU SYAHIR SASRI HABIBI
P. 6
3
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Himpunan
Secara defenisi, himpunan (set) adalah kumpulan objek – objek yang berbeda. Selain itu,
himpunan juga merupakan kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas,
sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang tidak
termasuk dalam himpunan tersebut. Objek yang terdapat dalam himpunan disebut elemen,
unsur atau anggota. Himpunan dinyatakan dengan huruf kapital : A, B, C, N, P dan
sebagainya. Anggota himpunan dinyatakan dengan huruf kecil, dalam kurung kurawal dan
anggota satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda koma. Anggota yang sama cukup
ditulis sekali. Contoh:
a. Himpunan huruf vokal dapat ditulis = { , , , , } dengan anggotanya : a, i, u, e,
dan o.
b. Himpunan bilangan cacah dapat ditulis = {0, 1, 2, 3, 4, . . . } dengan anggotanya: 0,
1, 2, 3, 4 dan seterusnya.
c. Himpunan bilangan prima dapat ditulis = {2, 3, 5, 7, . . . } dengan anggotanya: 2, 3,
5, 7, dan seterusnya.
d. K adalah himpunan huruf pembentuk kata “ MATEMATIKA”, dapat ditulis: =
{ , , , , } = { , , , , , }, = { , , , , , , , , , }.
2.2 Penyajian Himpunan
Terdapat banyak cara untuk menyajikan himpunan. Diantaranya dengan mengenumerasi
elemen – elemennya, menggunakan simbol – simbol baku, menyatakan syarat keanggotaan
dan menggunakan diagram Venn.
a. Enumerasi
Jika sebuah himpunan terbatas atau tidak terlalu besar, maka himpunan tersebut dapat
disajikan dengan mengenumerasinya, yang memiliki arti menuliskan semua elemen yang
bersangkutan diantara dua buah tanda kurung kurawal. Biasanya suatu himpunan diberi nama
dengan menggunakan huruf kapital maupun dengan menggunakan simbol – simbol lainnya.
Contoh penyajian himpunan dengan cara enumerasi adalah :
10. = {2,3,5,7}
b. Simbol – Simbol Baku
3