Page 106 - Favor Of God (E-Book)
P. 106
pindah dari Pulau Nias ke Medan dan sebaliknya itu terjadi sebanyak
tiga kali.
Pada akhirnya saat duduk di kursi kelas 3 SD orang tua saya
memutuskan untuk pindah dan menetap di kampung halaman.
Hasilnya pun tidak bertahan lama sehingga waktu itu kami tidak
lagi menyeberangi lautan bersama-sama malah kami berpisah dari
ayah saya yang mencari pekerjaan di kota Batam. Ini terjadi pada
tahun 2000 dan satu tahun kemudian disusul oleh ibu saya sehingga
selama 2 tahun waktu SMP saya jauh dari orang tua.
Keluar dari Zona Nyaman
Menjadi anak sematang wayang dalam keluarga membentuk saya
menjadi pribadi manja karena kasih sayang dan perhatian hanya
tercurah untuk saya semata. Berbeda dengan sepupu saya yang
mereka ramai dan otomatis orang tua harus memberi perhatian
secara adil.
Berpisah dari orang tua selama 2 tahun membuat saya harus
keluar dari kenyamanan saya sebelumnya selain kasih sayang dan
perhatian, yaitu ketika bersama mereka segala sesuatu mudah untuk
saya dapatkan. Saya bisa melihat bagaimana orang tua mengusahakan
memberikan yang terbaik untuk saya. Namun, setelah itu saya harus
membiasakan diri untuk hidup mandiri meskipun masih ada kerabat
dari ayah dan ibu yang membantu untuk menjaga saya selama di
Nias.
Keluar dari zona nyaman yaitu saya harus benar-benar hidup
mandiri baik dalam keuangan yaitu mengelola keuangan yang
benar sesuai yang diberikan orang tua untuk biaya hidup satu bulan.
Kemudian saya harus menjaga diri dalam pergaulan, karena sebagai
anak remaja sulit untuk tidak ikut-ikutan dengan teman. Selanjutnya
saya harus belajar tanggung jawab dalam pendidikan selama sekolah
khususnya tugas-tugas di rumah.
98 Favor of God