Page 107 - Favor Of God (E-Book)
P. 107
Jarak yang jauh membuat komunikasi saya dengan orang tua
sangat terbatas dan biaya untuk menelepon saat itu cukup mahal
sehingga saya menghubungi mereka hanya sekali dalam sebulan
dengan memakai alat komunikasi umum (wartel). Sedangkan
mereka hanya bisa menunggu saya untuk menghubungi mereka
karena tidak ada nomor yang bisa dituju.
Mengatur waktu juga merupakan hal yang sulit untuk saya
karena selain mengerjakan tugas-tugas dari sekolah, saya juga harus
menyisihkan waktu untuk kebersihan dan kerapian diri. Di samping
itu membantu keluarga pemilik kos untuk memelihara kebun
dan mengambil makanan untuk binatang peliharaan mereka usai
sekolah merupakan kewajiban.
Beberapa kali setelah pulang sekolah saya tidak sempat makan
siang di rumah karena harus ke kebun untuk bekerja dan jika
menolak pekerjaan tersebut saya akan dimarahi. Sedangkan saat itu
biaya kos dan makan setiap bulan selalu saya bayar. Kejadian ini tidak
pernah saya ceritakan kepada orang tua ketika mereka menanyakan
keadaan saya.
Gejolak Terhadap Budaya
Suku Nias mempunyai banyak aturan dalam mengatur tatanan
hidup bermasyarakat. Aturan terhadap kelahiran dan kematian,
pernikahan, merunut pohon keluarga, hukum atas pelanggaran
perjanjian khususnya dalam perceraian, dan aturan dalam kerja
sama masyarakat.
Aturan-aturan tersebut pasti dimiliki setiap suku walau penerapan
dalam suku tertentu sesuai dengan standar masing-masing. Semua
suku ingin unsur kebudayaannya dibawa dalam setiap generasi.
Sama dengan suku Nias yang menginginkan generasinya untuk
terus melestarikan budayanya. Termasuk budaya perjodohan dalam
pernikahan suku Nias merupakan adat yang sudah ada sejak dulu.
Melita Renata berkata:
Favor of God 99