Page 174 - Favor Of God (E-Book)
P. 174
sebuah sikap yang terbuka dalam menghadapi situasi yang baru ini
dengan perubahan-perubahan yang akan terjadi di masa yang akan
datang. Dalam perjalanan hidup, saya sering menghadapi situasi
atau hal-hal yang baru yang memaksa saya untuk terbuka dengan
setiap perubahan yang terjadi.
Sejak kecil saya selalu terkagum dan ingin menjadi polisi, oleh
karena terkesan keren dengan seragamnya dan disegani oleh
banyak orang. Keinginan ini terus ada sampai saya menginjak
bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan ingin menggapai cita-
cita tersebut. Namun di saat kelas 3 SMA, saya merasa dipanggil
Tuhan untuk melayani sepenuh waktu. Saya seperti diperhadapkan
dengan 2 pilihan yang sulit, yakni apakah saya melanjutkan rencana
semula atau berubah haluan menjadi seorang pendeta. Dengan
banyak pertimbangan dan doa, saya memutuskan untuk memilih
menjadi pendeta.
Keputusan menjadi hamba Tuhan mengubah banyak hal dalam
hidup saya. Perubahan pertama adalah perubahan gaya hidup. Pada
waktu SMA, saya memiliki banyak teman pergaulan yang kurang
baik di mana kami bersama-sama sering melakukan hal-hal yang
tidak baik, seperti merokok, bolos dari sekolah, berpacaran bebas,
minum minuman keras dan kejahatan remaja lainnya. Namun
pada saat bertobat dan ingin menjadi hamba Tuhan, saya secara
perlahan terpisah dari mereka dan tidak lagi banyak menggunakan
waktu bersama melakukan hal-hal buruk yang pernah dilakukan
sebelumnya. Sebagai anak yang masih muda, terkadang ada rasa
ingin kembali kepada kehidupan yang lama. Namun saya belajar
dan terbuka untuk beradaptasi dengan gaya hidup yang baru.
Saya selalu diingatkan dengan nasehat Paulus dalam Roma 12:2
yang berkata: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi
berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna.”
166 Favor of God