Page 5 - Proyek E-Book Interaktif 3_Neat
P. 5

Epilog


                       Hindia  Belanda  merupakan  imperium  yang  penting  dan  memiliki  pengaruh  di
               dunia pada waktu itu. Hindia Belanda menjadi koloni paling berharga yang dimiliki oleh
               Belanda, bahkan terdapat kalimat yang diutarakan olej J.C. Baud, Gubernur Jenderal
               Hindia Belanda tahun 1934-1936. J.C. Baud mengatakan “Hindia Belanda adalah gabus
               yang di atasnya Belanda mengapung”. Secara ekonomis Hindia Belanda memang begitu
               penting nilainya, menurut C. Reinhart dalam penelitiannya menyatakan bahwa Hindia
               Belanda memberikan pemasukan yang sangat besar kepada Belanda, berbeda dengan
               koloni yang dimiliki oleh negara Eropa lain misalnya British Raj yang tidak memberikan
               pemasukan sebesar pendapat negara induknya (Inggris). Hindia Belanda juga memiliki
               nilai  penting  secara  politik  karena  menunjukkan  kemaharajaan  Belanda  dan  menjadi
               bargaining power bagi Belanda di dunia internasional, mengingat ekspor bahan mentah
               terutama  hasil  tambang  dan  perkebunan  utamanya  karet  paling  banyak  berasal  dari
               Hindia Belanda. Arti penting Hindia Belanda ini lah yang kemudian menjadi dilema bagi
               Belanda, dimana koloninya memberikan keuntungan di sisi lain juga menjadi incaran
               negara imperialis lainnya yang terbukti pada Perang Dunia II ketika Jepang berambisi
               menguasai Hindia Belanda.
                       Belanda sendiri selalu menjaga status netralitasnya sejak Perang Napoleon guna
               menjaga stabilitas di  koloninya terutama Hindia Belanda. Netralitas Belanda tak bisa
               dilepaskan  dari  usaha  Belanda  menjaga  stabilitas  supaya  tidak  kehilangan  Hindia
               Belanda sebagai koloninya yang paling berharga. Secara tiba-tiba, Belanda melepaskan
               netralitasnya  pada  Perang  Dunia  II  bahkan  menjadi  negara  pertama  yang
               mendeklarasikan  perang  terhadap  Jepang.  Kondisi  ini  tentu  menarik  untuk  dikaji
               termasuk persiapan-persiapan perang yang dilakukan oleh Hindia Belanda yang selama
               masa netralitas hanya memiliki pasukan internal kemudian berurusan dengan pasukan
               dari  luar  Hindia  Belanda.  Mengkaji  periode  akhir  Hindia  Belanda  juga  menarik
               mengingat  Belanda  merupakan  negara  yang  mengalami  kegagalan  dalam  proses
               dekolonisasi.  Belanda  bukan  tidak  mengetahui  tren  dekolonisasi,  melainkan  lebih
               memilih apatis daripada merespon tren dekolonisasi. Kemandekan dekolonisasi ini tidak
               bisa  dilepaskan  dari  arti  penting  Hindia  Belanda.  Sifat  keras  kepala  Belanda  dalam
               mempertahankan koloninya berpengaruh pada proses Kapitulasi Kalijati pada tanggal 8
               Maret 1942 dan menyebabkan Belanda masih bersikeras terhada hak kepemilikan koloni
               meskipun Indonesia (Hindia Belanda) sudah memproklamirkan kemerdekaanya pada
               tanggal 17 Agustus 1945.
                       17 Agustus menjadi tanggal yang sakral bagi Indonesia. Setiap tanggal 17 Agustus
               pula  seluruh  masyarakat  Indonesia  dan  pemerintah  Indonesia  menyelenggarakan
               perayaan  HUT  RI.  Sakralnya  tanggal  17  Agustus  tidak  bisa  dilepaskan  dari  peristiwa
               proklamasi  kemerdekaan  Indonesia  yang  dibacakan  oleh  Soekarno  dan  Hatta  pada
               tanggal  17  Agustus  1945  di  Jakarta.  Indonesia  meskipun  telah  diproklamasikan
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10