Page 348 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 348
Tapi perempuan itu melawan. Bukan tamparan yang me
nyakitkan makhluk itu, namun wajah cantiknya yang dipenuhi
rasa jijik. Dan keributan itu mendatangkan orangorang. Penja
ga. Monstermonster. Serta si pangeran muda. Dengan segala
rasa sakit dan kebencian ia melihat jejaka itu bagaikan pucat
pasi. Ia mendapat sedikit penghiburan dengan melecehkan,
dalam hatinya, lelaki muda itu sebagai bocah pengecut belaka.
Ketika itu Sang Tuan tiba, dengan bayangbayang besar dan
segala wibawa yang mengisi ruangan. Ia terdesak ke sudut
kamar. Dalam terpojoknya, ia menggeramgeram, meracau
tanpa kendali, memuntahkan kabar bahwa selir itu telah
berselingkuh dengan putra mahkota.
Pada usia yang sulit, anak muda itu merasa bagaikan
dibentangkan pada pancang. Si perempuan di sebelah kanan
nya. Iblis kecil buruk rupa di sebelah kiri. Tubuh mereka telah
dilucuti. Segala yang memalukan didedahkan dan diperinci di
hadapan orangorang. Sebagai pelajaran agar janganlah dosa
yang sama mereka coba cicipi.
Sang Tuan membacakan kitabkitab. Perihal hukuman
bagi para pezinah. Hukuman bagi para pengkhianat terhadap
raja. Hukuman bagi anak yang mendustai orangtua. Bagi istri
yang menodai diri. Menodai kehormatan suami. Hukuman bagi
anak yang bersetubuh dengan ibunda sendiri.
Ia merasa hidupnya berakhir di sini. Batubatu akan mulai
dilemparkan, untuk merajam mereka, meleburkan ketiganya
bersamasama. Barangkali ia dan setan itu akan remuk. Tapi
janganlah perempuan itu menjadi Durga, terlebur tulah, mem
bengkak dan menumbuhkan taring dan bulubulu. Jika ia tidak
bisa diselamatkan, biarlah batubatu membinasakan kami
bersamasama.
33