Page 344 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 344
manusiamanusia yang haus akan tontonan makhluk aneh?
Tapi, pertanyaan yang sama baik ditujukan kepadanya lebih
dulu. Apa hak ayahnya melemparkan ia ke arena untuk menjadi
badut Sangkuriang, bersama monstermonster, dan membuat
monstermonster itu tampak semakin bukan manusia?
Baginya ada satu jawaban. Sebab ia bukan Sangkuriang.
Setiap putra kandung berhak membunuh ayahnya. Tapi ia
anak angkat. Ia anak yang, jika tak diangkat dari air, akan mati
tenggelam. Ia tak berhak atas kompleks Oedipus untuk meni
hilkan sang ayah. Ia tak bisa selain menerima takdir ayahnya.
Betapapun ia merasa terhina dan tak pantas.
Dan perempuan itu sejak awal diperkenalkan ayahnya
dengan nama Dayang Sumbi. Wanita yang merupakan satu
satunya teman berwujud manusia bagi dia di tengah bani sirkus
ini. Tak ada yang tahu siapa nama sebenarnya. Atau dari mana
asalnya, gadis cantik yang tak punya pita suara. Gadis cantik
yang sunyi. Wanita yang istimewa karena mewujud bagi Sang
Guru sebuah konsep mengenai kesunyaan. Sebagaimana
jejaka itu adalah putra yang istimewa karena mewujud bagi
ayahnya sebuah konsep mengenai pembebasan. Pembebasan
dari sistem bilangan yang matematis. Pembebasan yang akan
membuka jalan kepada sistem bilangan yang spiritual.
Tapi mengapa jalan ini?
Di balik panggung, si perempuan menemukan anak itu
sedang menatap pada dadanya dengan sebersit kemarahan
darah muda. Ia tak punya suara. Tapi gelombang matanya
terbiasa menyapa orang, sebagai ganti gelombang bunyi. Pan
dangan kedua orang itu kini bertemu. Si jejaka menjadi malu.
Wajahnya menghangat. Ia mengalihkan matanya, beberapa
saat yang bimbang, lalu kembali menatap wanita itu lagi.
Mengharapkan sesuatu yang ia tak tahu. Barangkali sesuatu
yang ia tak berani tahu.
33