Page 339 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 339
Sejak Sepuluh Perintah Allah diturunkan, secara sistema
tis monoteisme melarang allahallah yang lain. Sejak itu Tuhan
penuh kemarahan jika ada allahallah lain. Sebelumnya, Tuhan
tidak pernah menegasikan eksistensi tuhan lain. Sebelum
Musa, Tuhan merumuskan dirinya secara afirmatif atau positif.
Semenjak Musa di gunung Sinai rumusan negatif digunakan.
Yaitu, menegasikan yang lain.
Dengan cara baca yang lain: rumusan negatif ini justru
menunjukkan posisi persaingan dengan allahallah lain. Bagi
saya, rumusan pertama di semak belukar (“Aku adalah Aku”)
jauh lebih menggugah ketimbang rumusan di gunung Sinai
(Jangan ada allah selain aku.”) Yang pertama bersifat per
nyataan positif. Yang kedua bersifat perintah negatif.
V
Bagaimanapun, monoteisme pertama kali dirumuskan sebelum
manusia mengenal bilangan nol.
Di Kanaan Israel menjadi kerajaan besar, yang mencapai
puncaknya pada dua raja agung, Daud yang perkasa dan
Salomon nan bijak. Setelah itu, kerajaan Israel pelanpelan
keropos.
Nenekmoyang Israel, Yakub, yaitu yang oleh Tuhan dina
mai Israel, memiliki duabelas anak. Ya, 12. Keduabelas anak itu
menjadi 12 suku Israel.
Ketika kota terakhir Israel dihancurkan oleh Asyiria, di
abad ke6 sebelum masehi, dari 12 suku itu tertinggal dua saja.
Yaitu, suku Lewi dan suku Yehuda. Yang terakhir menjadi
dasar kata Yahudi.
Sepuluh suku yang lain hilang. Mereka dikenang sebagai
sepuluh suKu israel yang hilang. Mereka konon pergi ke India
dan tinggal di seberang sungai Sabbaton. Yaitu, sungai yang
hanya mengalir 6 hari dan beristirahat pada hari Sabbat.
Sepuluh yang barangkali menjadi angka.
32