Page 338 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 338

IV
                                KiTaB Keluaran (exodus)
               Dalam kitab kedua ini, Tuhan menggunakan kata “Aku” sepe­
               nuhnya.
                   Tuhan menampakkan diri kepada Musa. Sebelumnya, te­
               lah beberapa generasi lamanya Tuhan tak pernah mewahyukan
               diri.
                   Ketika  itu  keturunan  Yakub  telah  menjadi  bani  Israel,
               yaitu orang Hibrani, yang oleh karena kelaparan di negerinya,
               pindah  dan  menumpang  di  Mesir.  Tapi,  setelah  beberapa
               angkatan, akhirnya kaum imigran Hibrani ini diperbudak oleh
               para Firaun. Musa tampil sebagai pembebas bani Israel.
                   Pertama  kali,  Tuhan  menampakkan  diri  dalam  rupa  api
               yang  menyala  pada  semak  duri.  Ia  memperkenalkan  diriNya
               sebagai,  “Akulah  Allah  ayahmu,  Allah  Abraham,  Allah  Ishak
               dan  Allah  Yakub.”  Tuhan  mengutus  Musa  untuk  meminta
               orang Israel bangkit dan pergi dari Mesir. Kembali ke Kanaan.
                   Bertanyalah Musa, “Jika orang Israel bertanya siapa nama
               Allah nenek­moyang Israel, bagaimana harus kujawab?”
                   Firman Tuhan, “Aku adalah Aku.”
                   Demikian,  manusia  ingin  mengetahui  nama  tuhannya.
               Tuhan mengelak mengungkapkan itu. Barangkali, sebab Tuhan
               tak  mau  membiarkan  diriNya  dipersepsikan  berdasarkan  ke­
               rangka  pikir  manusia.  Pada  masa  itu  setiap  allah  di  Mesir
               memiliki nama.
                   Tuhan menampakkan dirinya berulang kali kepada Musa.
                   Ketika akhirnya Musa telah membawa bani Israel keluar
               dari  Mesir  dan  tiba  di  gunung  Sinai,  di  puncaknya  Tuhan
               memberi kepada Musa dua loh batu yang terkenal itu: Sepuluh
               Perintah Allah.
                   Perintah pertamanya berbunyi demikian: “Akulah Tuhan,
               Allahmu. Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu.”
                   Itulah rumusan eksplisit pertama monoteisme.


            32
   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343