Page 340 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 340
saja uang-uang logam taruhan mereka. Dan dengan semakin aneh,
persahabatan Maman Gendeng dan Sang Shodancho semakin erat
dengan kehadiran dua gadis tersebut.
Sementara itu, dua belas hari setelah kelahiran Nurul Aini, se pupu
yang lain dilahirkan. Ia seorang bayi laki-laki, anak Adinda, dan ayah
bocah itu memberi si bayi nama Krisan. Ini adalah kisah yang lain,
keluarga yang lain, nasib yang lain. Berawal jauh berbulan-bulan ke
belakang, kembali ke hari ketika Kamerad Kliwon hendak dieksekusi
di waktu dini hari. Jika eksekusi itu sungguh-sungguh dilakukan, Krisan
tak mungkin dilahirkan. Tapi demikianlah nasib, Kamerad Kliwon tak
pernah sungguh-sungguh dieksekusi, seba gai mana kemudian diketahui
banyak orang, setelah Alamanda membeli nyawanya dengan penye-
rah an diri pada Sang Shodancho. Waktu itu tak seorang pun tahu
bah wa ketiga sepupu yang dilahirkan tersebut, cucu-cucu Dewi Ayu,
akan membawa pada tragedi paling me nya kitkan bertahun-tahun kelak.
Mereka melalui kehidupan yang sunyi itu dengan sangat berbahagia:
Kamino dan Farida. Kamino berbahagia karena setelah bertahun-tahun
ia akhirnya memperoleh seorang gadis yang mau menjadi is trinya, dan
tinggal di tengah pemakaman sebagai penunggu dan penggali kuburan.
Ia bahkan tak pernah cemburu meskipun istrinya berkali-kali mengata-
kan, bahwa ia mau kawin dengannya karena ia ingin tinggal dekat
dengan kuburan ayahnya.
”Sia-sia cemburu pada orang mati,” kata Kamino, ”kau tak bisa
mem buat mereka mati dua kali.”
Mereka masih sering memainkan permainan jailangkung itu, me-
manggil roh Mualimin untuk menemui anak gadisnya. Orang mati itu
tampaknya bahagia bahwa Farida memperoleh suami seorang penggali
kubur.
”Tak ada yang lebih baik dari penggali kubur,” kata si orang mati,
”mereka melayani orang-orang yang tak lagi butuh dilayani.”
Perkawinan mereka semakin bahagia ketika tak lama setelah
perkawinan keduanya, Farida hamil. ”Jika ia lelaki, generasi baru peng-
gali kubur segera tiba,” kata Farida kepada suaminya, ”dan jika ia perem-
puan, kota ini terancam tak ada seorang pun mau me ngu burkan mayat.”
Begitulah kehidupan mereka berdua. Sehari-hari, kebanyakan
333
Cantik.indd 333 1/19/12 2:33 PM