Page 65 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 65

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 besar  itu  (meskipun  SMa  Conforti  memberikan  juga  ruang
                 kelasnya untuk kami berhimpun). Inilah yang dilakukan Ibu:
                 ia datang kepada si Pastor dan memperkenalkan diri, dalam
                 bahasa Belanda,  sebagai ibunda dari anak yang tiap malam
                 memainkan  Santa  lucia  dengan  akordeon—yang  bunyinya
                 didengar si pastor tiap malam. anak yang tiap malam bermain
                 akordeon di sebuah tangsi militer yang kumuh itu ingin se-
                 kolah di SD yang baik. Seorang ibu muda berbahasa Belanda
                 dan seorang anak yang bermain akordeon dari sebuah asrama
                 militer yang miskin dan jorok, tentu saja suatu keajaiban. aku
                 mendapatkan bangku di sekolah itu. Meski bukan bangku yang
                 terbaik.  Sebab  aku  masuk  sekolah  sore,  yang  tidak  disebut
                 sebagai SD Frater melainkan SD andreas.
                    (Kelak, ibuku juga menjumpai Frater Servaas de Beer, ke-
                 pala sekolah SMa Don Bosco, dan berdiplomasi dalam ba hasa
                 Belanda; sementara ayah temanku, seorang kapten ang  katan
                 Darat, mendatangi Frater Servaas sambil petantang-petenteng.
                 aku diterima di Don Bosco sementara temanku tidak. ayahku
                 berkata: “Bahasa kekuasaan tidak mempan. lihat diplomasi
                 ibumu.”)
                    Dan lagu Santa Lucia. Meskipun bukan lagu rohani, me-
                 lainkan  bercerita  tentang  perahu  bernama  Santa  lucia  dan
                 pelabuhan teluk napoli, semua pastor tahu dan senang lagu
                 itu.  Tapi,  lebih  dari  itu,  lagu  itu  dipopulerkan  oleh  siapa
                 lagi  jika  bukan  penyanyi  yang  mengilhami  namaku:  Enrico
                 Caruso. Penyanyi yang mencintai ibunya sampai mati... Tapi,
                 tapi, tapi... sejak menjadi simpatisan Saksi Yehuwa, Ibu mulai
                 merasa  salah  dengan  kesenangan-kesenangan  duniawi,
                 ter masuk  musik,  jika  tidak  berguna.  Ia  tidak  nyaman  jika
                 keindahan  hanya  untuk  keindahan.  Ia  harus  menemukan


                                                                          59



       Enrico_koreksi2.indd   59                                      1/24/12   3:03:53 PM
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70