Page 53 - Hujan bulan Juni Pilihan sajak by Sapardi Djoko Damono
P. 53

PERISTIWA PAGI TADI
               kepada GM


               Pagi tadi seorang sopir oplet bercerita kepada pesuruh kantor tentang lelaki yang terlanggar motor
               waktu menyeberang.

               Siang tadi pesuruh kantor bercerita kepada tukang warung tentang sahabatmu yang terlanggar
               motor waktu menyeberang, membentur aspal, Ialu beramai‐ramai diangkat ke tepi jalan.

               Sore tadi tukang warung bercerita kepadamu tentang aku yang terlanggar motor waktu
               menyeberang, membentur aspal, lalu diangkat beramai‐ramai ke tepi jalan dan menunggu setengah
               jam sebelum dijemput ambulans dan meninggal sesampai di rumah sakit.


               Malam ini kau ingin sekali bercerita padaku tentang peristiwa itu



               PERTAPA


               Jangan mengganggu:
               aku, satria itu, sedang bertapa dalam sebuah gua, atau sebutir telur, atau. sepatah kata ‐‐ ah, apa
               ada bedanya.  Pada saatnya nanti, kalau aku sudah dililit akar, sudah merupakan benih, sudah
               mencapai makna ‐‐ masih beranikah kau menyapaku, Saudara?


               PESAN


               Tolong sampaikan kepada abangku, Raden Sumantri, bahwa memang kebetulan jantungku
               tertembus anak panahnya.
               Kami saling mencinta, dan antara disengaja dan tidak disengaja sama sekali tidak ada pembatasnya.
               Kalau kau bertemu dengannya, tolong sampaikan bahwa aku tidak menaruh dendam padanya, dan
               nanti apabila perang itu tiba, aku hanya akan



               PESTA

               pesta berlangsung sederhana.  Sedikit tangis, basa‐basi itu; tinggal bau bunga gemetar pada tik‐tok
               jam, ingin mengantarmu sampai ke tanah‐tanah sana yang sesekali muncul dalam mimpi‐mimpinya
               . . . di sumur itu, si Pembunuh membasuh muka, tangan, dan kakinya
   48   49   50   51   52   53   54   55   56