Page 89 - oke mutiara kebun sawit
P. 89

mengeluarkan uang untuk minum kopi dan membeli

               rokok,  mungkin  itu  jawaban  ketika  ia  tak  pernah


               meminta  orang  lain  akan  lebih  mudah  member

               padanya.    Setiap  harinya  ada  saja  orang


               memberikan  semua  itu  seperti  upeti  bagi  Warsito.

               Wajahnya  tertunduk  menghadap  lantai  kepalanya


               menindihi tangan kanan.

                       “maaf kubersihkan bekas kopi mu?”


                       “tak  perlu  aku  masih  meminumnya.”  Tanpa

               sedikitpun wajahnya menoleh padaku aku pikir tadi


               ia  sedang  tidur  nampaknya  ia  hanya  sedang

               bermalas-malasan saja, itu pertama kali aku begitu

               dekat  denganya  tak  penting  memang  namun


               setidaknya penasaranku sedikit terobati.

                       Waktu  terus  berjalan  akhir-akir  ini  aku  tak


               pernah  melihat  Warsito  mungkin  sedang  banyak




               85 | M u t i a r a   K e b u n   S a w i t
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94