Page 67 - 5f5289cb-b026-4cbf-9f15-923950fa2ba4.pdf

Reaksi pada waktu pemakaian
–
Anode : Cd(s)+ 2OH (aq) → Cd(OH)2(s) + 2e–
–
–
Katode : NiO2(s) + 2H2O(l) + 2e → Ni(OH)2(s) + 2 OH (aq) +
Reaksi sel : Cd(s) + NiO(s) + 2 H2O(l) → Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2 (s)
Baterai NiMH (nikel metal hidrida)

Digunakan pada Kendaraan bermotor. Potensialnya 1,4V.
Anode : Ni(OH)2 Katode : paduan logam penyerap H2.
Elektrolit : KOH
Reaksi pada waktu pemakaian
-
Anode : Ni(OH)2 + OH → NiOOH + H2O + e
-
-
-
Katode : M + H2O + e → MH + OH +
Reaksi sel : Ni(OH)2 + M → NiOOH + MH

*Sel Bahan Bakar
Anode dan Katode bersifat inert
Pereaksi secara terus menerus disuplai ke sel dan
produk reaksi dibuang secara terus-menerus.
Umurnya tidak terbatas dengan
penyuplaian pereaksi H2 dan O2.
Elektrolitnya KOH

Sebagai akibat reaksi oksidasi (Reaksi spontan) logam
KOROSI
dengan lingkungan ( contoh : Oksigen).

Elektrolit dan konsentrasi pH
Mempercepat laju korosi dengan Korosi pada pH < 7 lebih besar
menambah terjadinya reduksi tambahan. karena adanya reduksi tambahan,
+
Konsentrasi elektrolit dapat menaikan laju yaitu H pada katode.
aliran elektrolit sehingga korosi meningkat.
Kandungan H2O dan O2.
Logam yang terletak di luar rumah
lebih mudah berkarat
dibandingkan dengan logam yang
tersimpan kering.
Faktor-faktor yang mempengaruhi :

Keberadaan zat pengotor.
Keberadaan zat pengotor di
permukaan logam dapat

Metalurgi menyebabkan terjadinya reaksi
Kekasaran permukaan logam akan reduksi tambahan
menimbulkan beda potensial dan
cenderung menjadi anode yang Galvanic Coupling
o
terkorosi. Keberadaan logam dengan E sel lebih
positif dapat mempercepat proses
korosi (reaksi akan berjalan
spontan karena potensial yang
dihasilkan negative).

Suhu
Suhu mempercepat laju reaksi
(korosi).

57