Page 20 - BULETIN 1154
P. 20

BULETIN            Parlementaria
            BULETIN


            BKSAP: Pendidikan                                               mencapai tujuan kemajuan,” ungkap
    AP - DPR RI  Jadi Pintu Masuk                                           Commitments To Build Forward”,
                                                                            Hafisz usai mengikuti Roundtable
                                                                            Discussion dengan tema “Generating

                                                                            secara hybrid di Tangerang, Banten,
                                                                            Selasa (8/6). 
            Kesetaraan Gender
                                                                               “Maka dari itu saya sampaikan,
                                                                            sebetulnya yang kita permasalahkan

                                                                            50 persen (keterlibatan perempuan di
                                                                            parlemen), kita ingin betul-betul orang
    BKS                                                                     bukan 20 persen atau 30 persen atau
                                                                            yang terpilih itu yang mempunyai
                         akil Ketua Badan Kerja   pengklasteran bahwa perempuan tidak   kemampuan, terserah perempuan
                         Sama (BKSAP) DPR   perlu untuk ikut bersama laki-laki dalam   atau laki-laki. Saya pikir yang penting
                         RI Achmad Hafisz   hal kesetaraan.                 aksesnya, ketika suatu lembaga politik
            W Tohir menyampaikan,              “Banyak yang kita lakukan    memberikan akses yang cukup kepada
            masalah ketertinggalan wanita   dewasa ini, khususnya wanita-   wanita, maka dia akan siap untuk
            umumnya menjadi problem di negara-  wanita di parlemen itu mereka   bertarung di situ,” ungkapnya. 
            negara dunia ketiga, seperti di Afrika,   menyatukan pendapat bahwa  tidak   Lebih lanjut politisi Partai Amanat
            kemudian di Asia khususnya Asia   ada persoalan yang harus kita kotak-  Nasional (PAN) itu menilai bahwa wanita
            Tengah dan Asia Timur Tengah yang   kotakan antara kesempatan laki-laki   mempunyai beberapa keterbatasan
            masih memiliki banyak persoalan   dan kesempatan perempuan untuk   fisik, sehingga dalam segala hal akan
                                                                            sulit juga akan mengalahkan kaum
                                                                            adam yang fisiknya memang lebih kuat.
                                                                            Namun keduanya memiliki kesamaan
                                                                            dari sisi kemampuan berfikir ataupun
                                                                            sisi emosional. 
                                                       Wakil Ketua BKSAP DPR RI   “Maka dari itu, pendidikan lah pintu
                                                       Achmad Hafisz Tohir. Foto: Azka/nvl  masuknya. Saya sampaikan bahwa
                                                                            dengan pendidikan kita bisa melihat
                                                                            bahwa kemampuan-kemampuan ini
                                                                            akan diuji di sana, apakah dia akan
                                                                            kompeten ketika mewakili rakyatnya
                                                                            untuk menjadi Anggota DPR, apakah
                                                                            dia kompenten, dia menjadi pimpinan-
                                                                            pimpinan di lembaga parlemen
                                                                            dunia. Jangan sampai salah arah
                                                                            bahwa seolah-olah emansipasi ini
                                                                            hanya memberikan kesempatan wanita
                                                                            sebesar-besarnya untuk menjadi karier
                                                                            politik, bukan begitu,” ujar Hafisz. 
                                                                               “Sebetulnya adalah akses
                                                                            pendidikan yang kita berikan kepada
                                                                            perempuan itu harus sama dengan laki
                                                                            laki, tidak boleh dibedakan, termasuk
                                                                            juga kesempatan mereka untuk
                                                                            menikmati posisi-posisi tertentu. Maka
                                                                            dari itu, dalam sisi apapun saya kira
                                                                            dominasi laki-laki itu dia akan lebih
                                                                            determinasi dalam sisi fisiknya, tetapi
                                                                            untuk yang lain-lain kami sepakat
                                                                            semua akses itu harus sama,” tandas
                                                                            legislator dapil Sumatera Selatan I itu
                                                                            menutup pernyataannya.   skr/sf


            20   Nomor 1154/II/VI/2021  •  Juni 2021
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24