Page 17 - MAJALAH 203
P. 17

LAPORAN  UT AMA






            tidak mempunyai ruang kehidupan.   memiliki banyak persyaratan serta harus   dengan era disrupsi 4.0. Kedua, krisis
            Sama juga rentenir, solusinya bukan   melakukan berbagai verifikasi dokumen.  ekonomi merupakan alasan lain di
            melarang rentenir atau pinjol, tapi   Dia pun menilai, kemudahan   balik maraknya akses pinjaman online.
            memperbanyak pinjol dan di saat yang   yang ada pada pinjol menjadi   Dan terakhir, kurangnya proteksi dari
            bersamaan akses keuangan terhadap   hal yang sangat dibutuhkan     pemerintah atau OJK terhadap warga
            masyarakat kecil harus diperbanyak   masyarakat. Tongam            yang mengakses pinjol.
            dan dibuka seluas-luasnya untuk   menyebutkan, untuk kasus pinjol legal   Literasi diduga menjadi
            masyarakat,” jelas Hendrawan.     saja hingga saat ini ada sebanyak 64,8   penyebab gap pengetahuan di era
              Lanjut Hendrawan, akses keuangan   juta nasabah yang sudah melakukan   4.0 yang muncul di masyarakat.
            dari pemerintah yang dapat diberikan   peminjaman. Sementara, jumlah dana   Para ahli mengungkapkan masih
            kepada masyarakat dapat melalui
            koperasi, pembiayaan Ultra Mikro
            (UMi), Kredit Usaha Rakyat, dan
            sebagainya. Selain itu, perbankan    SOLUSINYA BUKAN MELARANG
            juga diharapkan dapat mendukung
            akses keuangan tersebut kepada       RENTENIR ATAU PINJOL, TAPI
            masyarakat kecil.                    MEMPERBANYAK PINJOL DAN
              Sehingga, terjadi persaingan
            antara perbankan dan pinjol dalam    DI SAAT YANG BERSAMAAN
            memberikan layanan keuangan. “Itu    AKSES KEUANGAN TERHADAP
            sebabnya nanti bunga dari pinjol legal
            yang per hari 0,8 per hari itu dengan   MASYARAKAT KECIL HARUS
            sendirinya akan turun,” ujar Legislator
            dapil Jawa Tengah X itu.             DIPERBANYAK DAN DIBUKA
              Pendapat yang disampaikan          SELUAS-LUASNYA UNTUK
            Indah dan Hendrawan berbanding
            lurus dengan pandangan Anggota       MASYARAKAT,”
            Komisi XI Heri Gunawan.  Dia menilai,
            strategi pemberantasan pinjol        Anggota Komisi XI DPR RI
            ilegal bisa melalui dua cara, yaitu   Hendrawan Supratikno.
                                                 Foto: Andri/nvl
            pencegahan dan penindakan.
            Pencegahan bisa dengan
            mengintensifkan edukasi kepada
            masyarakat tentang bahaya Pinjol
            ilegal.
              “Selain itu, perlu ada moratorium
            izin Pinjol untuk menyelamatkan
            masyarakat dari jebakan Pinjol ilegal.
            Sementara dari sisi penindakan,
            penegak hukum bisa menerapkan UU
            Informasi dan Transaksi Elektronik
            atau KUHP,” tegas Hergun.

            ALASAN PINJOL MASIH DILIRIK
              Dalam kesempatan berbeda, Ketua
            Satgas Waspada Investasi (SWI)    yang sudah disalurkan mencapai Rp   banyak masyarakat yang tergiur
            OJK Tongam L Tobing mengakui      221,56 triliun.                  dengan rayuan pinjol. Terlebih, pinjol
            kemudahan akses pinjol dalam       Sosiolog Universitas Negeri Sebelas   dapat dengan mudah diakses, tanpa
            mencairkan pinjaman. menurutnya,   Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri   pertemuan, dan syarat yang mudah.
            pinjol cukup mudah memberikan     Kartono sempat menjabarkan setidaknya   Sehingga, gap pengetahuan tersebut
            layanan pinjaman uang, dibandingkan   terdapat tiga alasan mengapa pinjol   membuat para peminjam tidak
            sektor keuangan formal lainnya seperti   masih banyak dilirik. Pertama, adanya   mengetahui risiko yang diakibatkan oleh
            bank. Dimana pihak bank biasanya   gap antara pengetahuan masyarakat   pinjol tersebut. l hal/ah/es



                                                                        TH. 2021      EDISI 203      PARLEMENTARIA        17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22