Page 20 - MAJALAH 203
P. 20
PENGA WASAN
DPR Ajak Pemangku Kepentingan
Selamatkan Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tengah menghadapi ancaman maskapai flag carrier. Dalam Rapat
gagal restrukturisasi setelah menanggung beban utang yang Dengar Pendapat Komisi VI DPR
sangat besar. Ancaman kebangkrutan maskapai pelat merah RI dengan Manajemen PT Garuda
Indonesia beberapa waktu lalu, Komisi
ini sudah sangat nyata, bahkan Kementerian Badan Usaha VI DPR RI menyarankan agar Garuda
Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas mulai Indonesia menempuh opsi satu, yakni
kewalahan mencari jalan keluar untuk menyelamatkan maskapai manajemen Garuda Indonesia harus
yang berdiri sejak 1949 itu. melakukan proses restrukturisasi utang
dengan cara melakukan negosiasi
langsung secara maksimal dengan pihak
lessor, kreditur, dan vendor.
Komisi VI DPR RI juga telah
memberikan sejumlah rekomendasi
atas persoalan Garuda Indonesia
dan menyatakan akan mendukung
penuh pemerintah untuk membantu
memberikan pinjaman modal kerja
untuk kelangsungan operasional
Garuda Indonesia. Namun Dirut Garuda
Indonesia tidak setuju dengan saran opsi
satu tersebut dan memilih opsi dua, yakni
proses restrukturisasi utang dilakukan
dengan mengajukan permohonan
penyelesaian ke Pengadilan Niaga
melalui Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU), meski
berisiko dipailitkan.
Menanggapi persoalan yang dialami
Garuda Indonesia, Anggota Komisi VI
DPR RI Herman Khaeron mendesak
pemerintah mencari solusi terbaik untuk
menyelamatkan Garuda Indonesia
dari ancaman kebangkrutan. Herman
beranggapan masih ada secercah
harapan untuk menyelamatkan maskapai
penerbangan berkode saham GIAA itu.
Menurutnya, Garuda Indonesia masih
su penyelamatan lain yang melalui Kementerian BUMN menilai, bisa diselamatkan, jika saja pandemi
juga muncul ke publik yaitu bila restrukturisasi dan negosiasi yang covid 19 tidak melanda dunia termasuk
pemerintah dikabarkan sedang dijalani menemui jalan buntu, maka tidak Indonesia. “Kalau situasi normal dan
menyiapkan maskapai Pelita Air mungkin memberikan penyertaan modal tidak ada pandemi, masih bisa untuk
I untuk menggantikan perusahaan negara kepada Garuda Indonesia, mengangkat performa Garuda dan
penerbangan pelat merah itu bila karena nilai utangnya terlalu besar. memenuhi kewajiban utang,” tutur Hero,
proses negosiasi yang dilakukan tidak Opsi penutupan Garuda Indonesia sapaan akrabnya.
berjalan sesuai harapan. Pemerintah tetap terbuka meski berstatus sebagai Politisi Partai Demokrat itu memahami
20 PARLEMENTARIA EDISI 203 TH. 2021