Page 18 - BULETIN 1142
P. 18
BULETIN Parlementaria persen, yang sebelumnya 0 persen, full-
BULETIN
Revisi Aturan
KOMISI XI • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PPnBM Mobil Listrik hybrid sebesar 6 persen atau naik
dari sebelumnya sebesar 2 persen,
dan full-hybrid sebesar 7 persen dari
sebelumnya 5 persen.
Penting Guna Dorong
Adapun skema kedua, akan
dilakukan setelah investasi berlangsung
selama dua tahun dan setelah adanya
Sektor Industri BEV
investasi yang signifikan di produk mobil
listrik atau battery electric vehicle (BEV).
Sehingga tarif PPnBM untuk PHEV
menjadi 8 persen, full-hybrid menjadi
10 persen (Ps 26), full-hybrid 11 persen
(Ps 27), full-hybrid 12 persen dari
sebelumnya 8 persen (Ps 28), mild-
hybrid 12 persen dari sebelumnya 8
persen (Ps 29), mild-hybrid 13 persen
dari sebelumnya 10 persen (Ps 30),
dan full-hybrid 14 persen dimana
sebelumnya 12 persen.
Menyikapi perubahan tarif tersebut,
Dito berpendapat bahwa sejalan dengan
komitmen segenap bangsa terhadap
pengurangan emisi, kebijakan ini juga
merupakan strategi untuk mendorong
pengembangan sektor otomotif melalui
memperkuat kendaraan bermotor
berbasis baterai yang berkelanjutan di
Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto (kiri). Foto: Mentari/Nvl
masa depan.
“Komitmen kita bersama untuk
melakukan transformasi energi melalui
omisi XI DPR RI menggelar tersebut juga disambut baik, di pengendalian konsumsi BBM dan
Rapat Kerja bersama tengah berbagai program kebijakan mengembangan Energi Terbarukan.
Menteri Keuangan dalam pemulihan ekonomi nasional yang terus Selain itu, potensi terhadap ekspor
K rangka usulan perubahan berlangsung di Indonesia. kendaraan bermotor dan spare parts
pengelompokan atau skema barang “Ini adalah momentum yang baik memiliki potensi pasar yang besar
kena pajak berupa kendaraan bermotor di tengah keberlanjutan berbagai terutama di kawasan Asia dan Afrika,”
yang dikenai Pajak Penjualan Atas program pemulihan ekonomi nasional jelas legislator yang berasal dari daerah
barang Mewah (PPnBM). Rencana dalam mendorong sektor prioritas/ pemilihan Jawa Tengah VIII itu.
kebijakan tersebut nantinya akan prospektif bernilai tambah tinggi dan Lebih lanjut, Dito menekankan
memperbaharui tarif pajak kendaraan mampu mendorong pertumbuhan bahwa dalam momentum yang sangat
jenis mobil listrik sesuai dengan perekonomian lebih tinggi dan baik tersebut, semua pihak seyogianya
dampak emisi karbon yang ditimbulkan. berkelanjutan, serta menyerap tenaga mendukung infustri kendaraan bermotor
Rapat yang dipimpin langsung oleh kerja,” kata Dito saat membuka rapat yang memiliki multiplier effect yang
Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto kerja yang berlangsung di Ruang Rapat tinggi baik dari hulu hingga ke hilir.
tersebut, menjadi rapat konsultasi Komisi XI DPR RI, Gedung Nusantara I, “Tentunya, kebijakan ini pada akhirnya
pemerintah untuk memperbarui Senayan, Jakarta, Senin (15/3). bermuara pada tujuan awal kita
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Dalam rapat tersebut, Menteri bersama dalam mendorong sektor
(PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Keuangan Sri Mulyani Indrawati prioritas yang bernilai tinggi sebagai
Barang Kena Pajak yang Tergolong menyampaikan dua usulan skema bentuk peningkatan produktivitas
Mewah Berupa Kendaraan Bermotor dalam Rancangan PP 73/2019. Skema dan investasi,” tegas politisi Senior
yang Dikenai Pajak Penjualan atas pertama, tarif PPnBM untuk Plug-in Partai Golkar tersebut menutup
Barang Mewah. Perubahan aturan Hybrid Electric Vehicle (PHEV) sebesar 5 pernyataannya. alw/sf
18 Nomor 1142/IV/III/2021 • Maret 2021 Nomor 1142/IV/III/2021 • Maret 2021 19