Page 17 - BULETIN 1190
P. 17
KOMISI XI • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Masih Batas Normal, Rencana
Kenaikan PPN 11 Persen Tak
Akan Timbulkan Gejolak Sosial
“Rencana kenaikan itu sudah sesuai
nggota Komisi XI DPR RI
Wihadi Wiyanto menilai dengan UU Harmonisasi Peraturan 2023. Hal itu sebagaimana ketentuan
dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2020
rencana kenaikan tarif Perpajakan, revisi dari UU KUP yang telah diundangkan dalam UU
A Pajak Pertambahan Nilai sebelumnya. Sesuai UU, seharusnya Nomor 2 Tahun 2020.
(PPN) menjadi sebesar 11 persen masih bahkan kenaikannya 12 persen. Menurut Wihadi, rencana kenaikan
dalam batas normal dan tidak akan Namun, secara bertahap kenaikan PPN PPN ini tidak satu-satunya upaya
timbulkan gejolak sosial di masyarakat. ini. Itu sudah sesuai dengan amanat mengembalikan defisit tiga persen
Menurutnya, rencana itu sudah sesuai UU yang kita diskusi bersama antara tersebut. Hal itu karena juga ada
melalui pertimbangan dan keputusan DPR dengan pemerintah. ” ujar Wihadi pemasukan dari sektor lain untuk
bersama DPR RI dan pemerintah. saat dihubungi Parlementaria melalui tercatat dalam APBN. Misalnya
sambungan telepon, Rabu (9/3). peningkatan Pendapatan Negara
Di sisi lain, ia pun mengakui bahwa Bukan Pajak (PNBP) dari sektor ekspor
kenaikan PPN ini juga bagian dari batu bara dan kelapa sawit (Crude
rencana untuk mengembalikan defisit Palm Oil/CPO).
APBN ke angka maksimal tiga persen “Jadi, saya kira itu tidak masalah
yang di targetkan paling lambat pada kenaikan PPN ini. Jadi (kenaikan) itu
kan bagian daripada penerimaan, tetapi
tidak serta merta itu merupakan satu-
Anggota Komisi XI DPR RI satunya yang dianggap bisa menekan
Wihadi Wiyanto. Foto: Jaka/nvl
definisi tiga persen,” jelas Anggota
Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini.
Di sisi lain, ia pun turut menampik
bahwa kenaikan PPN ini akan menjadi
alasan kenaikan harga kebutuhan
barang pokok jelang bulan puasa saat
ini. Sebab, kenaikan harga kebutuhan
pokok sudah otomatis terjadi tiap
tahun. “Jadi tidak gara-gara kenaikan
PPN ini semua akan naik. Itu kan tidak
ada,” tegas Wihadi.
Diketahui, tarif PPN direncanakan
naik menjadi 11 persen dari 10
persen mulai 1 April 2022.
Namun, pemerintah masih
menimbang-nimbang
lagi. Mengingat kondisi
ekonomi Indonesia
masih dalam
ketidakpastian, juga
dalam kondisi harga
pangan yang masih
tinggi. rdn/sf
Nomor 1190/II/III/2022 • Maret 2022 17