Page 14 - BULETIN 1160
P. 14
BULETIN Parlementaria
BULETIN
Pemerintah Harus Optimalkan
OMISI VII - DPR RI Kapasitas Pabrik Gas Oksigen
yang Menganggur
K
nggota Komisi VII DPR domestik. Ini pun masih dengan
RI Mulyanto menilai, kapasitas produksi sebesar 74 persen.
sebaiknya sebelum Masih ada kapasitas yang menganggur
A memutuskan impor gas sebesar 26 persen atau sekitar 225 juta
oksigen dari luar negeri, pemerintah ton per tahun.
harus memaksimalkan kapasitas “Ini prestasi yang membanggakan.
produksi pabrik-pabrik gas oksigen yang Bahkan beberapa waktu lalu kita
menganggur. berhasil membantu gas oksigen ini ke Anggota Komisi VII
DPR RI Mulyanto.
“Upaya tersebut bisa lebih efektif dan India,” lanjut legislator daerah pemilihan Foto: Andri/Man
bermanfaat bagi pergerakan ekonomi (dapil) Banten III itu.
nasional,”ujar Mulyanto dalam siaran Sementara, dalam paparan
persnya yang di terima Parlementaria, Kemenkes saat Rapat Kerja di DPR
Rabu (7/7) menyusul rencana pemerintah menyebutkan, saat ini alokasi oksigen
melakukan impor gas oksigen dari untuk sektor industri sebesar 70
Singapura dan Taiwan. persen. Sedangkan sektor kesehatan
Menurut politisi Fraksi Partai Keadilan dialokasikan hanya sebesar 30
Sejahtera (F-PKS) ini, pemerintah perlu persen. Dengan kata lain, kebutuhan
mengurai masalah ini secara seksama. untuk medis sebesar 800 ton per
Selanjutnya mengambil tindakan dan hari (atau 292 juta ton per tahun)
kebijakan yang tepat. Dengan kata lain, dan diperkirakan akan meningkat
pemerintah jangan ikut panik dengan menjadi 2.000 ton per hari (730
langsung mengimpor gas oksigen. juta ton per tahun).
“Daripada impor, lebih baik “Jadi kalau digeser kuota
optimalkan kapasitas pabrik gas sektor industri ke sektor
oksigen yang selama ini menganggur kesehatan, apalagi kalau kapasitas Selain itu Mulyanto juga meminta
(idle capacity) menuju 100 persen. pabrik oksigen yang menganggur ini pemerintah memperhatikan aspek
Kalkulasinya harus matang. Sebab dioptimalkan, maka masih ada sisa pengawasan, terutama pada jaringan
selama ini kinerja perdagangan gas sebesar 137 juta ton per tahun. Artinya distribusi, termasuk juga transportasinya.
oksigen kita makin membaik, impor terus produksi gas oksigen dalam negeri Pemerintah, melalui aparat
menurun menuju kemandirian,” jelasnya. relatif cukup,” tegasnya. pengawasannya, perlu memastikan,
Mulyanto menyebutkan, data BPS Jadi, lanjutnya, apa yang dilakukan bahwa tidak ada penimbunan tabung
menunjukan impor gas menurun tajam pemerintah untuk menggeser alokasi gas oksigen yang menyebabkan
sejak tahun 2017 sampai tahun 2020. gas oksigen industri untuk kesehatan kelangkaan tersebut. Atau ada pihak
Dari impor sebesar 3,9 juta ton di tahun sampai 100 persen di masa-masa yang mengambil kesempatan dalam
2017 melorot menjadi hanya sebesar 1,3 panik seperti sekarang ini sudah kesempitan.
juta ton di tahun 2020. tepat. Sehingga, tambah Mulyanto, yang Selain itu, masih kata Mulyanto,
Dibandingkan dengan produksi gas perlu segera dilakukan adalah kebijakan pemerintah perlu mensosialisasikan
oksigen dalam negeri yang sebesar untuk mengoptimalkan kapasitas kondisi yang ada kepada masyarakat,
640 juta ton per tahun maka impor gas pabrik gas oksigen yang menganggur agar tidak terjadi panic buying.
oksigen kita hanya 0,2 persen. Artinya menuju 100 persen. Ini hal strategis yang Jangan sampai masyarakat yang tidak
sebesar 99,8 persen kebutuhan gas perlu dilakukan, agar Indonesia tidak membutuhkan, banyak menyimpan gas
oksigen dipenuhi dari pengadaan mengandalkan impor lagi. oksigen ini di rumah. ) bia/sf
14 Nomor 1160/IV/VII/2021 • Juli 2021