Page 27 - MAJALAH 197
P. 27

LEGISLASI






              dengan negara Singapura yang tidak   menginisiasi penyusunan Rancangan   Dengan kata lain, tujuan dari
              memiliki ladang minyak. Mereka justru   Undang-Undang (RUU) EBT.   penyelenggaraan EBT untuk menjamin
              bisa menjadi negara pengekspor BBM   Pengaturan EBT saat ini sejatinya   ketahanan dan kemandirian energi
              terbesar ke tiga di dunia.       telah diatur dalam peraturan perundang-  nasional, memp osisikan energi baru
                 Dengan melihat kondisi tersebut,   undangan, namun hal itu masih   dan terbarukan sebagai pengganti
              tentu sangat mengkhawatirkan     tersebar dalam beberapa peraturan   secara bertahap Energi tidak
              cadangan energi dalam negeri.    yang belum saling menguatkan dan   terbarukan.
              Padahal, di sisi lain pemerintah telah   sering mengalami perubahan. Sehingga   Sehingga menjadi modal
              menargetkan bauran energi pada tahun   peraturan perundang-undangan   pembangunan berkelanjutan
              2025 mendatang sebanyak 23 persen.   tersebut belum dapat menjadi landasan   yang berwawasan lingkungan
              Mengacu pada data Kementerian ESDM,   hukum yang kuat komprehensif dan   untuk mendukung perekonomian
              bauran energi baru terbarukan hingga   menjamin kepastian hukum.   nasional dan mengembangkan serta
              2020 baru mencapai 11,51 Persen.   Oleh karena itu pengaturan secara   memperkuat posisi industri dan
              Sementara bauran energi pada Tahun   khusus dan komprehensif dalam   perdagangan Indonesia, mendukung
              2019 sebesar 9,2 Persen, sehingga   Undang-Undang tersebut secara   dan menumbuhkan kembangkan
              bisa dikatakan bauran EBT pada 2020   tersendiri sangat dibutuhkan, sekaligus   kemampuan nasional di bidang energi
              meningkat 2,3 Persen.            menjadi acuan terhadap peraturan   baru dan terbarukan untuk lebih mampu
                “Jika Presiden tidak melakukan revisi,   perundang-undangan di bawahnya.   bersaing di tingkat nasional regional dan
              maka target pemerintah sebesar 23   Penyelenggaraan energi baru dan   internasional.
              persen untuk bauran energi tersebut   terbarukan dalam Undang-Undang ini   Penyelenggaraan EBT tersebut juga
              harus dikawal dan harus jalan terus,”   didasarkan pada asas kemanfaatan   bertujuan untuk menjamin efisiensi dan
              ujar Sugeng.                     efisiensi ekonomi berkeadilan     efektivitas penyediaan energi, baik dari
                                               kelestarian dan berkelanjutan     sumber energi maupun sebagai bahan
              INISIATIF DPR                    ketahanan kedaulatan rakyat dan   baku kebutuhan energi dalam menjamin
                Sumber EBT yang tersedia secara   kemandirian aksesibilitas partisipasi dan   akses masyarakat, mengembangkan,
              melimpah di Indonesia belum dikelola   keterpaduan.                dan memberi nilai tambah, serta
              dan dimanfaatkan secara optimal,                                   menjamin efektifitas pelaksanaan
              sehingga pengembangan dan                                          dan pengendalian kegiatan usaha
              pemanfaatannya perlu ditingkatkan         PENINGKATAN              dan pemanfaatan energi baru dan
              untuk menjamin dan meningkatkan      PEMANFAATAN SUMBER            terbarukan.
              ketersediaan, ketahanan dan             ENERGI BARU DAN              Dalam memperkaya dan
              kemandirian energi nasional secara                                 memperkuat substansi dalam
              berkelanjutan dan berwawasan         TERBARUKAN TERSEBUT           penyusunan RUU tersebut, Komisi
              lingkungan.                           JUGA DIARAHKAN BAGI          VII DPR RI mengajak semua pihak
                Peningkatan pemanfaatan sumber      UPAYA ADAPTASI DAN           terutama pemangku kepentingan
              energi baru dan terbarukan tersebut   MITIGASI PERUBAHAN IKLIM     untuk memberikan masukan sebanyak-
              juga diarahkan bagi upaya adaptasi                                 banyaknya. Sehingga RUU EBT
              dan mitigasi perubahan iklim global,         GLOBAL                yang disusun ini dapat mendekati
              serta mendukung produk industri                                    kesempurnaan dan sesuai dengan
              dalam negeri yang berdaya saing    Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto. Foto: Geraldi/nvl   tuntutan perkembangan zaman.
              tinggi untuk mendorong peningkatan                                   Sugeng Suparwoto menjelaskan
              ekspor produk hijau nasional.                                      bahwa hal tersebut masih dalam
                Arah ini sejalan dengan mandat                                   pembahasan di dalam internal DPR
              ratifikasi terhadap persetujuan Paris                              sebagai penginisiasi RUU ini. Masih
              sebagaimana telah disahkan melalui                                 ada beberapa tahap dalam rangkaian
              undang-undang nomor 16 tahun                                       proses penyusunan DIM (daftar inventaris
              2016 tentang pengesahan Paris                                      masalah) RUU EBT ini. Termasuk di
              agreement to the united nations                                    dalamnya pandangan fraksi-fraksi,
              Framework convention on                                            tahap harmonisasi dan sinkronisasi di
              climate change. Seiring perjanjian                                 Badan Legislasi (Baleg) DPR RI baru
              tersebut, Komisi VII DPR RI selalu                                 kemudian masuk dalam paripurna, dan
              mendukung pengembangan energi                                      pembahasan bersama pemerintah usai
              baru terbarukan (EBT) di Indonesia,                                turunnya surpres (surat presiden). l ayu/er




                                                                          TH. 2021      EDISI 197      PARLEMENTARIA        27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32