Page 15 - BULETIN 1157 upd
P. 15

OMISI XI - DPR RI  RUU HKPD Akan Sinergikan

                       Kebijakan Fiskal Antara



                                 Pusat dan Daerah






      K
                       etua Komisi XI DPR RI Dito   DAU (Dana Alokasi Umum) untuk   kemampuan fiskal antara provinsi
                       Ganinduto mengatakan    infrastruktur, alokasi DAK (Dana Alokasi   dan kabupaten/kota diharapkan akan
                       bahwa Rancangan Undang-  Khusus) berbasis usulan, aturan   semakin mengecil ke depannya.
              K Undang Hubungan Keuangan       penggunaan DBH (Dana Bagi Hasil)   Pemerintah juga mendorong reformasi
               Pemerintah Pusat dan Pemerintah   Dana Reboisasi. Untuk menjawab   HKPD untuk menciptakan alokasi
               Daerah (RUU HKPD) akan memuat   berbagai tantangan tersebut, perlu   sumber daya nasional yang efisien.  
               pengaturan yang menjembatani sinergi   disusun kebijakan baru yang berorientasi   Menkeu Ani menambahkan,
               kebijakan fiskal antara pusat dan   pada peningkatan kualitas belanja   reformasi HKPD juga diarahkan untuk
               daerah. Desentralisasi fiskal di Indonesia   daerah, optimalisasi pencapaian kinerja   meminimalkan ketimpangan vertikal dan
               diarahkan untuk menjadi instrumen   daerah dalam meningkatkan pelayanan   horizontal melalui redesain transfer ke
               dalam mencapai tujuan bernegara.  publik dan kesejahteraan masyarakat,”   daerah, memperluas skema pembiayaan
                  “Sebagai instrumen fiskal, kebijakan   ungkap Dito.          daerah, serta menerapkan skema
               desentralisasi fiskal menjadi alat   “Pembahasan RUU HKPD ini   sinergi pendanaan agar fokus pada
               pendanaan dalam penyelenggaraan   diharapkan dapat mampu memberikan   penyelesaian program strategis. Selain
               fungsi dan kewenangan yang sudah   perbaikan yang signifikan terhadap   itu, dilakukan upaya untuk mendorong
               diserahkan kepada pemerintah daerah,   pemerataan pelayanan publik dan   peningkatan kualitas belanja daerah
               dengan tetap menjaga keselarasan dan   kesejahteraan masyarakat atas berbagai   melalui kebijakan transfer ke daerah. 
               kesinambungan fiskal nasional melalui   capaian indikator ekonomi dan sosial.   alw/sf
               implementasi Undang-Undang Nomor   Mulai dari Indeks Pembangunan Manusia
               33 Tahun 2004 dan UU Nomor 28   (IPM), tingkat kemiskinan, angka harapan
               Tahun 2009,” kata Dito dalam rapat kerja   hidup, produk domestik bruto regional,
               virtual Komisi XI DPR RI bersama Menteri   dan ketimpangan kemampuan
               Keuangan dan Menteri Hukum dan   keuangan
               HAM guna mendengarkan pengantar   antar kelompok
               pemerintah atas RUU HKPD, Senin (28/6).   masyarakat,”
                 Satu dekade pelaksanaan kedua   tegasnya.
               UU tersebut, dinilai politisi Fraksi    Menteri Keuangan
               Partai Golkar itu telah terjadi dinamika   Sri Mulyani Indrawati
               perkembangan keadaan yang cukup   mengatakan, RUU
               signifikan dan sekaligus memunculkan   HKPD akan mencakup
               berbagai tantangan dalam pelaksanaan   pengembangan pajak
               desentralisasi fiskal. Terlebih selama   daerah yang mendukung
               pandemi Covid-19, berbagai isu krusial   alokasi sumber daya
               mengemuka mulai dari efektifitas dan   nasional secara efisien.
               kualitas belanja daerah, tingginya   Dengan demikian, ketimpangan
               kebutuhan pendanaan infrastruktur
               daerah, perlunya upaya peningkatan
               kapasitas perpajakan daerah, ataupun
                                               Ketua Komisi XI DPR RI
               sinergi kebijakan pusat dan daerah.   Dito Ganinduto.
                                               Foto: Mentari/nvl
                 “Berbagai upaya perbaikan telah
               dilakukan secara parsial, antara lain
               melalui UU APBN, seperti, penggunaan


                                                                                  Nomor 1157/I/VII/2021  •  Juli 2021  15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20