Page 14 - BULETIN 1161
P. 14
BULETIN Parlementaria
BULETIN
Atasi Pandemi Covid-19,
OMISI VII - DPR RI Mulyanto Minta Pemerintah
Kurangi Gimmick
K
BATAN, dan LAPAN akan dilebur ke
dalam BRIN.
Menurutnya, perubahan
struktur kelembagaan ristek sangat
berpengaruh terhadap produktivitas
riset. “Belum lagi soal anggaran dan
fasilitas penelitian, sangat miris kita
melihatnya. Masa anggaran buzzer lebih
besar daripada anggaran riset vaksin.
Padahal hasil vaksin lebih diperlukan
rakyat daripada hasil kerja buzzer.
Bagaimana mungkin riset kita bersaing
dengan negara lain kalau ekosistem
ristek semakin merosot,” kritiknya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) itu minta pemerintah fokus
menanggulangi pandemi ini
berdasarkan hasil kajian ilmiah para ahli
peneliti (scientific based). Ia mengajak
para peneliti untuk merumuskan upaya
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: Oji/Man
terpadu untuk fokus menanggulangi
masalah pandemi ini, alias jangan terlalu
nggota Komisi VII DPR RI Dilanjutkannya, saat ini Indonesia banyak gimmick yang hanya tebar
Mulyanto menilai rencana memiliki banyak tenaga peneliti pesona kepada masyarakat.
Menteri BUMN Erick yang andal. Mereka memiliki latar Mantan sekretaris Menteri Riset dan
A Thohir memanggil pulang belakang pendidikan dan pengalaman Teknologi ini mendesak pemerintah
mahasiswa Indonesia yang sekarang kerja di lembaga riset internasional. mempercepat riset dan produksi
berkiprah di lembaga riset internasional Beberapa di antaranya bahkan vaksin Merah Putih yang dimotori
tidak lebih dari sekedar gimmick, yang mendapat penghargaan internasional. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
tidak berdampak terhadap upaya “Kemampuan peneliti dalam negeri Serta memberikan dukungan fasilitas
penanggulangan pandemi Covid-19 di sekarang sudah sangat memadai. dan anggaran yang cukup agar para
dalam negeri. Masalahnya pemerintah masih peneliti dapat menyelesaikan tugas
“Persoalan kita hari ini bukan setengah hati dalam membangun mereka dengan baik.
kekurangan tenaga peneliti, tapi ekosistem ristek nasional,” tegasnya. Sebelumnya diberitakan Menteri
kekurangan anggaran dan fasilitas Doktor nuklir lulusan Tokyo BUMN Erick Thohir meminta Indra
penunjang untuk riset. Percuma mereka Institute of Tehcnology ini menyebut Rudiansyah agar kembali ke Indonesia
dipanggil pulang kalau dukungan pengelolaan bidang riset di Indonesia untuk membantu meneliti dan
fasilitas dan pendanaan riset belum masih belum optimal. Apalagi saat mengembangkan vaksin di Indonesia.
memadai. Hasilnya akan sama saja,” ini Kementerian Riset dan Teknologi Indra adalah mahasiswa Indonesia
kritik Mulyanto dalam keterangan dibubarkan, diganti dengan lembaga yang sedang melanjutkan kuliah S3 di
persnya yang diterima Parlementaria, setingkat badan. Kemudian lembaga Oxford, dan diketahui menjadi salah
Senin (26/7). riset prestius seperti BPPT, LIPI, satu peneliti vaksin AstraZeneca. ayu/sf
14 Nomor 1161/I/VIII/2021 • Agustus 2021