Page 18 - BULETIN 1161
P. 18

BULETIN            Parlementaria
              BULETIN


                Fikri Faqih: Asesmen Nasional
       OMISI X - DPR RI  Berbau Politis dan SARA












                          DPR RI Abdul Fikri
                                                                              perempuan?” Begitulah dua contoh
                                              lingkungan belajar para peserta didik. 
                                                Pandangan kritis Fikri dalam rilisnya
                          Faqih menilai program
                                                                              pertanyaan dalam AN yang dinilai Fikri
       K                  akil Ketua Komisi X   seharusnya memberi gambaran atas   baik dijabat seorang laki-laki daripada
              W Asesmen Nasional              kepada Parlementaria, Rabu (28/7)   cukup mengganggu. 
              (AN) yang digelar Kementerian   mengingatkan, AN merupakan program   “Program perintis ini  jangan sampai
              Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan   yang digadang-gadang merupakan   carut marut di awal kelahirannya,
              Teknologi (Kemendikbud-Ristek) untuk   terobosan baru Mendikbud-Ristek   sehingga mengurangi kepercayaan
              mengevaluasi sistem pendidikan   Nadiem Makarim. Namun, program ini   publik terhadap pemerintah lagi,”
              menggantikan Ujian Nasional (UN)   malah bisa mengurangi kepercayaan   pungkas politisi Partai Keadilan
              yang sudah dihapus, berbau           publik. Penilaian berbau SARA   Sejahtera (PKS) ini. Pertanyaan yang
              politis dan SARA.                     dan politis tersebut, kata Fikri,   beredar tersebut, lanjut Fikri, mirip survei
              Menurutnya,                            terungkap dalam contoh   jelang pemilihan presiden. 
              AN                                     pertanyaan survei yang sudah   Fikri mengaku sudah ada keluhan
                                                     beredar luas.            dari partisipan survei seperti guru dan
                                                       Misalnya, “Saya lebih   kepala sekolah soal ini. “Pertanyaan
                                                      senang jika sekolah dipimpin   dalam survei dianggap lebih menjurus
                                                      oleh orang dengan agama/   ke preferensi politik dan SARA,” papar
                                                         kepercayaan yang sama   legislator dapil Jawa Tengah IX ini.
                                                          dengan saya?” Ada   Dijelaskannya, AN versi Kemendikbud-
                                                          lagi pertanyaan politis   Ristek meliputi tiga komponen, yakni
                                                          seperti “Presiden lebih   asesmen kompetensi minimum (AKM)
                                                                              literasi dan numerasi, survei karakter;
                                                                              dan survei lingkungan belajar. 
                                                                                Lebih jauh, Fikri menyinggung soal
                                                         Wakil Ketua Komisi X DPR RI   dasar hukum penyelenggaraan AN,
                                                         Abdul Fikri Faqih. Foto: Azka/Man  yakni Peraturan Pemerintah Nomor 57
                                                                              Tahun 2021 tentang Standar Nasional
                                                                              Pendidikan (SNP) yang katanya sudah
                                                                              ditarik untuk direvisi. “PP ini krusial,
                                                                              karena jadi dasar hukum untuk
                                                                              penyelenggaraan AN. Mas Nadiem
                                                                              sendiri yang bilang mau diajukan revisi,”
                                                                              ujar Fikri. Bila dasar hukumnya masih
                                                                              dalam proses, pelaksanaan AN pun
                                                                              akan bermasalah.  
                                                                                Fikri mendesak agar revisi Peraturan
                                                                              Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun
                                                                              2021 melibatkan para pemangku
                                                                              kepentingan pendidikan. PP Nomor 57
                                                                              Tahun 2021 dinilai tidak menghormati
                                                                              dasar negara sebagai alat pemersatu
                                                                              bangsa. PP tersebut juga tidak memuat
                                                                              mata pelajaran Pancasila dan Bahasa
                                                                              Indonesia sebagai mata pelajaran wajib
                                                                              di semua jenjang pendidikan.   mh/sf

              18  Nomor 1161/I/VIII/2021  •  Agustus 2021
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23