Page 19 - BULETIN 1170
P. 19
Pustakawan Berperan Penting
pada Perpustakaan Era Digital
disayangkan profesi dengan Perpustakaan Nasional guna
pustakawan saat ini bisa mencarikan jalan keluar demi
belum mendapatkan mewujudkan aspirasi yang diinginkan
apresiasi terhadap pustakawan, di tengah anggaran
kinerjanya sendiri. Perpusnas dari tahun ke tahun yang
“Dengan demikian sangat kecil. “Untuk itu kami yang
Komisi X perlu duduk di Komisi X akan mendorong
mencarikan solusinya peningkatan anggaran (Perpusnas),
bagaimana keinginan guna mewujudkan keinginan dari pada
para pustakawan bisa pustakawan,” komitmen politisi PAN itu.
terealisasikan atau Di sisi lain, ia menilai komunitas
didiwujudkan,” kata masyarakat literasi menjadi tulang
Desy saat memimpin punggung dalam menggerakkan
pertemuan Tim kegemaran membaca di tingkat
Kunjungan Kerja masyarakat, salah satunya mengubah
Foto bersama Tim Kunspek Komisi X DPR RI di Perpustakaan Sumut. Foto: Runi/nvl
Spesifik Komisi X pola kebiasaan masyarakat yang
DPR RI dengan awalnya melihat buku bacaan atau
eberlangsungan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi mengakses internet hanya untuk
perpustakaan di era digital Keuangan Pengembangan Aset SDA melihat games ataupun berita-berita
perlu adanya dukungan Provinsi Sumatera Utara, Kepala Dinas secara audiovisual. “Ke depannya saya
K dari para pustakawan dan Perpustakaan dan Arsip Provinsi harapkan kegemaran membaca bisa
tenaga perpustakaan yang handal Sumut, perwakilan pustakawan, betul-betul menjadi suatu hal yang
dan profesional di bidangnya, guna komunitas literasi, dan organisasi profesi penting bagi kehidupan masyarakat itu
mensosialisasikan ke masyarakat perpustakaan, di Kantor Gubernur sendiri,” harap Desy.
seberapa penting peranan Sumut, Medan, Jumat (24/9). Anggota Komisi X DPR RI Sofyan
perpustakaan di era digitalisasi saat ini. Menurut Desy, hal ini menjadi Tan menilai keinginan para pustakawan
Akan tetapi, kata Anggota Komisi pekerjaan rumah bagi Komisi X yang menginginkan adanya tunjangan
X DPR RI Desy Ratnasari, sangat DPR RI untuk bisa berkolaborasi sertifikasi sangatlah wajar, karena
profesi mereka termasuk pelayanan
pendidikan, melayani anak didik ataupun
Daerah Solo. Menurutnya dalam kondisi dengan baik perlu diimbangi dengan masyarakat umum yang ingin membaca.
pandemi saat ini yang membatasi fasilitas digitalnya maupun akses yang Mereka mengemban tanggung jawab
mobilitas masyarakat penting bagi memudahkan untuk semua golongan, besar dalam hal peningkatan sumber
pemda untuk menyediakan fasilitas dalam hal ini tentu perpustakaan itu,” daya manusia yang berkaitan dengan
perpustakaan digital, agar masyarakat jelas Andreas saat mengikuti Kunspek membaca atau gemar membaca.
dapat mengakses literatur yang sudah Komisi X DPR RI ke Solo, Jumat (26/9). “Saya kira pustakawan itu
digitalisasi dengan mudah dan ramah. Politisi PDI-Perjuangan tersebut juga memegang peranan sangat penting,
“Menurut laporan Dinas menginginkan masyarakat, khususnya namun pada kenyataan sekarang
Perpustakaan Daerah Solo, minat baca pelaku seni dan penulis buku dapat seperti dikatakan dalam pertemuan kita,
terutama masyarakat muda itu tinggi, memenuhi kebutuhan literaturnya (pustakawan) bisa melakukan sertifikasi,
cuma sekarang (tinggal) bagaimana melalui perpustakaan yang tersedia tetapi tidak ada tunjangan profesi
fasilitasnya perlu disiapkan untuk di Solo, walaupun ada internet di terhadap hal itu. Seharusnya jika sudah
mereka. Dengan demikian minat baca zaman modern ini, namun tidak dapat tersertifikasi berarti kita mengakui ke
tersebut dapat tumbuh dan berkembang dipastikan kebenarannya. mri/sf profesionalanya,” tandas Anggota Fraksi
PDI-Perjuangan DPR RI tersebut. rni/sf
Nomor 1170/I/X/2021 • Oktober 2021 19