Page 8 - MODUL 1
P. 8

dalam berinteraksi dengan sel inang. Virus dengan amplop cenderung lebih rentan terhadap kondisi
               lingkungan yang ekstrem, seperti suhu tinggi dan deterjen, karena amplop tersebut dapat rusak (Cann,
               2021). Contoh virus dengan amplop adalah virus influenza dan HIV, yang menggunakan amplopnya
               untuk menyerang sel target.

               Keberadaan komponen-komponen tersebut menjadikan virus mampu beradaptasi dan bertahan hidup
               dalam berbagai kondisi, serta menginfeksi berbagai jenis inang. Struktur yang sederhana ini, namun
               efektif,  mencerminkan  bagaimana  virus  sebagai  entitas  biologis  dapat  menyebar  dan  bertahan  di
               lingkungan yang kompetitif (Carter & Saunders, 2019).



               D  Replikasi Virus
               Replikasi virus adalah proses di mana virus memperbanyak diri di dalam sel inang. Proses ini terdiri
               dari beberapa tahap yang berlangsung secara teratur. Meskipun mekanisme replikasi dapat bervariasi
               antara virus DNA dan RNA, secara umum ada beberapa langkah dasar yang terlibat dalam replikasi
               virus. Berikut adalah tahapan umum dalam siklus hidup virus:



               Adsorpsi (Perekrutan)
               Tahap pertama dalam replikasi virus adalah adsorpsi, di mana virus melekat pada permukaan sel inang.
               Virus mengenali dan mengikatkan diri pada reseptor spesifik di permukaan sel inang menggunakan
               protein  permukaan  yang  ada  pada  kapsid  atau  amplop  virus.  Ketepatan  interaksi  ini  menentukan
               seberapa efektif virus dapat menginfeksi sel inang (Flint et al., 2020).



               Penetrasi (Masuk ke Dalam Sel)
               Setelah  melekat  pada  sel  inang,  virus  memasuki  sel  melalui  berbagai  mekanisme.  Virus  dapat
               menembus  membran  sel  secara  langsung,  atau,  dalam  kasus  virus  berselubung,  mereka  dapat
               memasuki sel melalui proses fusi membran. Virus non-amplop cenderung menggunakan mekanisme
               endositosis, di mana sel inang menyerap virus dalam vesikel, dan kemudian virus melepaskan materi
               genetiknya ke dalam sitoplasma (Knipe & Howley, 2020).


               Sintesis (Replikasi Materi Genetik dan Produksi Protein)

               Setelah  materi  genetik  virus  berhasil  masuk  ke  dalam  sel,  tahap  berikutnya  adalah  sintesis.  Virus
               memanfaatkan mesin sel inang untuk memproduksi salinan materi genetiknya dan protein-protein
               virus. Virus DNA biasanya akan masuk ke dalam inti sel dan menggunakan  enzim sel inang untuk
               memproduksi  RNA  messenger  (mRNA)  dan  protein.  Virus  RNA,  di  sisi  lain,  dapat  langsung
               menggunakan RNA-nya sebagai mRNA atau melalui proses replikasi, tergantung pada jenis virusnya
               (Cann, 2021).



               Perakitan (Assembly)

               Setelah sintesis materi genetik dan protein selesai, virus-virus baru dirakit. Kapsid dibentuk dengan
               menggabungkan kapsomer, dan materi genetik virus dimasukkan ke dalam kapsid tersebut. Proses
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13