Page 4 - Sinar Tani Edisi 4109
P. 4
4 Edisi 5 - 11 November 2025 | No. 4109 Tahun LVI
Menjaga sebanyak 4,82 juta ton menjadi Pemerintahan Konkuren Tambahan
di Bidang Pertanian.
9,55 juta ton. Selain itu, juga
kegiatan - kegiatan intensifikasi
Tantangan Pertanian
melalui optimasi lahan sleuas 848
Sementara itu Ketua Umum
ribu ha dan pompanisasi 1 juta ha.
Perhimpunan Penggilingan Padi
Sedangkan kegiatan ekstensifikasi
dan Pedagangan Beras Indonesia
dengan cetak sawah seluas 225 ribu
memberikan
apresiasi
kenaikan
Keberlanjutan ha dan pengembangan padi Gogo (Perpadi), Sutarto Alimoeso
seluas 253,1 rb ha.
produksi beras dan berhasil surplus,
NTP juga naik, stok cadangan beras
Terbitkan Regulasi
pemerintah cukup besar. Namun
Bahkan
setahun
dalam
demikian, kenaikan harga pangan,
ini,
Prabowo
telah
Pangan Diantaranya Perpres No. 06 Tahun tantangan. peningkatan produksi
Presiden
khususnya beras masih menjadi
menerbitkan
Perpres/Inpres.
17
beberapa
negara
Apalagi
2025 tentang Tata Kelola Pupuk
produsen pangan seperti Thailand
Subsidi. Dengan terbitnya Perpres
melihat Indonesia adalah pasar
145
mencabut
pemerintah
ini,
pangan yang cukup besar. “Ke
peraturan,
Undang-undang,
41
depan
23 Peraturan Pemerintah dan 6
Peraturan Presiden dan Instruksi
luas
peningkatan
dan
panen,
Presiden.
produktivitas, optimalisasi lahan dan
“Kita telah menderegulasi beras ini harus dilanjutkan, melalui
Pemerintah terus menjaga kebijakan menjadi lebih singkat. hilirisasi,” katanya.
Pertanyaan bagaimana caranya?
Alur penyaluran pupuk subsidi
keberlanjutan produksi pangan yang dari Kementerian Pertanian, Sutarto menyarankan, pemerintah
langsung ke Pupuk Indonesia,
kini tumbuh positif. Berbagai regulasi kemudian ke pengecer/gapoktan harus melibatkan peran pentahelix
pangan
yakni
petani,
industri
diterbitkan Presiden Prabowo Subianto sebagai titik serah, lalu ke dan pasar. Ketiga komponen ini
selama 1 tahun pemerintahan Kabinet petani,” kata Ali Jamil saat yang mesti mendapat perhatian
melalui
pemerintah
kolobaroasi.
WEBINAR:
webinar
Merah Putih. Di tengah tantangan KEBIJ AK AN “Harapannya adalah memberikan
peningkatan produksi pertanian, P EMERINT AHAN keamanan, kenyamanan ketiga
PERTANIAN, 1 TAHUN
komponen tersebut. Kenyamanan
bagaimana pemerintah menjaga PRESIDEN PRABOWO inilah yang harus menjadi pehatian
tren peningkatan produksi yang diselenggarakan kita,” tambah mantan Dirut Perum
Tabloid Sinar Tani Bulog dan Dirjen Tanaman Pangan.
bekerjasama dengan PT. Pupuk Guru Besar IPB bidang Ilmu
Plt Skjen Kementerian Indonesia, Rabu (29/10). Ekonomi dan Kebijakan Pemerintah,
Pertanian, Ali Jamil mengatakan, Beberapa regulasi lain yang Prof. Sahara mengatakan, Jika
dalam 1 tahun Pemerintahan Presiden keluarkan yakni, Inpres No. melihat dari target Indeks Ketahanan
Prabowo Subianto, pemerintah 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pangan (IKP), maka optimis dapat
melakukan transformasi di bidang Pembangunan, Peningkatan tercapai. Per 15 September, IKP
pangan. Misalnya, deregulasi seperti Rehabilitasi, serta operasi dan sudah diangkat 73,2. Begitu juga
refocusing anggaran sebanyak Rp 1,7 Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk jika melihat PDB yang mengalami
triliun, efisiensi anggaran berbasis mendukung Swasembada Pangan. kenaikan dari Rp 1.455 triliun menjadi
output, deregulasi 145 aturan pupuk Pemerintah juga menarik tenaga Rp 1.505 triliun. “Kalau kita lihat
ika melihat data, dengan bersubsidi. penyuluh pertanian didaerah ke target pertumbuhannya mencapai
jumlah konsumsi beras Transformasi lainnya adalah pusat dengan keluarnya Inpres No. 3,44 persen, dari target 2,2. Artinya
sebanyak 28,37 juta ton, menaikkan Harga Pembelian 3 Tahun 2025. Untuk memperkuat pertumbuhannya sudah tercapai,”
Pemerintah optimis tahun Pemerintah (HPP) menjadi Rp stok cadangan beras pemerintah, tuturnya.
ini Indonesia akan surplus 6.500/kg dari sebelumnya Rp 5.500/ Presiden juga menerbitkan Inpres Namun Sahara menilai, kenaikkan
Jberas surplus beras 4,82 kg. Dengan kebijakan tersebut No. 3 Tahun 2025. IKP dan PDB tersebut karena lebih
juta ton. Produksi beras sampai serapan Bulog dan CBP gabah/ Pemerintah kata Ali Jamil, saat banyak disokong peningkatan
akhir 2025 diprediksi 34 juta ton. beras naik mencapai 4,2 juta ton. ini juga tengah mempersiapkan tiga produksi beras dan jagung, begitu
Sementara catatan BPS produksi “Stok Cadangan Beras Pemerintah regulasi yang saat ini tengah dalam juga dengan komoditas perkebunan,
Januari-November 2025 mencapai itu terbanyak dalam sejarah kita proses. Pertama, Perubahan Perpres khusus kopi dan karet. Beberapa
57,6 juta ton GKG (gabah kering dalam 57 tahun,” katanya. 125 Tahun 2022 tentang Cadangan komoditas perkebunan seperti
giling) naik 12,72% dibandingkan Pemerintah juga melakukan Pangan Pemerintah. Kedua, minyak kelapa sawit dan kakao,
2024. Jumlah tersebut setara perbaikan irigasi 2,3 juta ha, Inpres tentang Satu Komando ekspor menurun dengan adanya
beras 33,19 juta ton (naik 12,62% peningkatan alsintan 166.839 unit Hulu Hilir Swasembada Pangan. program hilirisasi yang pemerintah
dibandingkan 2024). dan peningkatan pupuk subsidi Ketiga, Perpres tentang Urusan gencarkan. “Ini tidak apa-apa
asalkan nilai tambah didapatkan di
REGULASI YANG TELAH DITERBITKAN & DALAM PROSES DI BIDANG PERTANIAN dalam negeri,” ujarnya.
Catatan lain dari Sahara adalah
meski ada peningkatan NTP dari
118,41 menjadi 122,8, tapi lebih banyak
ditopang kenaikan HPP menjadi Rp
6.500/kg. Temuan lapangan, meski
HPP memang dapat menaikkan
mensejahterakan petani, tapi harus
diikuti peningkatan kualitas.
Sahara mengingatkan, beberapa
komoditas pertanian masih cukup
besar angka impornya. Misalnya,
gula jumlahnya mencapai 4,63 juta
ton, kedelai 2,48 juta ton, jagung 1,38
juta ton, bawang putih 0,55 juta ton,
daging sapi 0,28 juta ton dan garam
2,68 juta ton.
Fluktuasi harga juga masih
cukup tinggi, seperti bawang merah
dan cabai. Bahkan harga beras
sempat naik di tengah kenaikan
produksi beras Januari-Oktober
mencapai 31,03 juta ton. Semua itu,
masih menjadi pekerjaan rumah
pemerintah. Yul

