Page 7 - Sinar Tani Edisi 4109
P. 7

7
                                                                                     Edisi 5 - 11 November 2025   |  No. 4109  Tahun LVI


                                                                  Kebijakan Pemerintah,


                                                            Bukan hanya Tepat,




                                                                   tapi Nyaman












                                                                             Indonesia memiliki semua modal yang dibutuhkan
                                                                                          untuk mewujudkan swasembada pangan
                                                                                  berkelanjutan, terutama dalam produksi beras.
                                                                              Namun Ketua Umum Perhimpunan Penggilingan
                                                                                Padi dan Pedagangan Beras Indonesia (Perpadi),
                                                                         Sutarto Alimoeso memberikan beberapa syarat untuk
                                                                                bisa menggapai produksi pangan berkelanjutan.





                                              mesin  pertanian  hingga kebijakan   bagi  kesejahteraan  petani dan
                                              HPP gabah/beras, dan HET pupuk       kestabilan pangan nasional.
                                              subsidi.  ”Harapannya  kebijakan  ini   “Kalau kita ingin produksi beras
                                              memberikan kenyamanan kepada         berkelanjutan, sebenarnya semua
                                              komponen       penting    tersebut.  sudah ada. Kita punya sumber
                                              Nah, kenyamanan ini yang harus       daya manusia, sumber daya alam,
                                              menjadi    perhatian  pemerintah,”   lahan,  teknologi,  modal,  dan
                                              tambahnya. Sebab, mantan Dirjen      dukungan pemerintah. Tinggal
                   enyamanan       berusaha   Tanaman Pangan ini mengingatkan,     bagaimana kita mengelolanya
                   menjadi catatan khusus     pembangunan      pertanian    yang   dengan sungguh-sungguh,” ujar
                   dari  Sutarto   Alimoeso   berkelanjutan tidak bisa dilakukan   Sutarto.
                   agar   Pemerintah   bisa   sendiri   oleh  pemerintah,    tapi     Berbicara soal capaian masa
                   m emper tahank an          perlunya sinergi pentaheliks.        lalu,  Sutarto   mengingatkan
       Kproduksi                    pangan                                         bahwa Indonesia sudah pernah
          berkelanjutan.   ”Kenapa     saya      Tantangan Stabilitas Harga        mencapai swasembada beras
          katakan  harus  nyaman.  Kadang-       Catatan lain dari Sutarto adalah   pada tahun 1984 berkat rekayasa
          kadang    ada   gangguan     yang   meski  produksi  beras  meningkat,   sosial dan teknologi di era Pelita
          menyebabkan      ketidaknyamanan    stok beras nasional berada pada      I. Namun, capaian itu tidak selalu
          dalam berusaha,” tuturnya saat      posisi aman, dan nilai tukar petani   bertahan   karena   tantangan
          webinar Kebijakan Pertanian: 1 Tahun   mengalami kenaikan, tapi tantangan   yang  terus  muncul,  seperti
          Pemerintahan   Presiden  Prabowo    tetap   ada,   terutama   menjaga    fragmentasi   lahan,   konversi
          yang diselenggarakan Tabloid Sinar   stabilitas harga beras di pasar     sawah menjadi permukiman,
          Tani bekerjasama dengan PT Pupuk    domestik. “Produksi naik, NTP petani   degradasi  tanah,  dan  dampak
          Indonesia, Rabu (29/10).            juga naik, stok beras tinggi, dan    perubahan iklim.                     adalah pelaku utama. Tapi kita harus
            Mantan Direktur Utama Perum       kita tidak impor. Tapi yang menjadi     “Dulu    kita  sudah    pernah    memikirkan juga siapa penerusnya.
          Bulog  ini  memang  menekankan      tantangan sekarang adalah harga      swasembada. Artinya kita bisa, asal   Generasi muda harus kita dorong
          kebijakan   pangan    pemerintah    pangan,  khususnya  beras,  yang     konsisten. Tapi setelah itu, capaian   untuk tertarik ke pertanian. Mereka
          yang  berimplikasi  kepada  pelaku   belum stabil,” ungkapnya.           itu sering fluktuatif karena berbagai   perlu akses terhadap lahan, air,
          usaha, bukan hanya tepat, tapi         Sutarto kemudian menyinggung      faktor,” ujarnya mengenang. Kini,    modal, dan teknologi,” tuturnya.
          juga rasa nyaman dan berimbang.     persoalan klasik di lapangan yakni   dengan     arah   kebijakan  baru,      Karena itu, menurutnya, peran
          Karena    itu,  untuk    menjaga    fenomena      “gabah    berwisata.”  pemerintah     tengah    berupaya    pendampingan      kepada    petani
          keberlanjutan  produksi   pangan,   Produksi gabah terbesar saat ini     memperkuat      langkah    menuju    harus diperluas dan tidak hanya
          Sutarto menekankan kebijakan yang   masih    didominasi  Pulau   Jawa,   kemandirian     pangan     melalui   terbatas pada penyuluh. “Saya selalu
          berpihak kepada produsen, petani    sehingga kerap terjadi perpindahan   optimalisasi   lahan,  pencetakan    mengatakan, pendampingan bukan
          dan pelaku usaha pangan.            gabah     antar   daerah    karena   sawah baru, penggunaan alat mesin    hanya tugas penyuluh. Ada petugas
            “Kalau kita bicara soal pangan,   ketidakseimbangan pasokan dan        pertanian modern, dan perbaikan      perbenihan, petugas pengendalian
          maka  peran  pentaheliks sangat     kapasitas penggilingan.              tata niaga pupuk serta cadangan      hama, dan petugas lapangan lain
          penting. Tujuannya bukan hanya         “Sering kali gabah dari satu daerah   beras pemerintah.                yang harus dilibatkan. Ini yang sering
          agar produksi cukup, tapi juga      berpindah ke daerah lain, karena        “Stok beras nasional sekarang     dilupakan,” ucapnya menekankan.
          merata, aman, bergizi, terjangkau,   kapasitas  penggilingan  kita  hampir   cukup  tinggi,  bahkan  sempat      Ia juga mengingatkan bahwa
          dan  berkelanjutan.  Tanpa   kerja  tiga  kali  lipat  dari  produksi  gabah   menembus empat juta ton. Itu   peningkatan nilai tukar petani (NTP)
          sama lintas sektor, mustahil kita bisa   nasional. Akibatnya terjadi perebutan   capaian yang baik. Tapi kita harus   yang terjadi beberapa waktu terakhir
          mencapai kedaulatan pangan yang     gabah    antar  penggilingan   dan   tetap waspada, karena pada bulan-    merupakan sinyal positif, namun
          sejati,” ujarnya                    efisiensi  menurun,”  jelasnya.  Kondisi   bulan  tertentu  inflasi  bisa  terjadi   jangan sampai bersifat sementara.
            Sutarto   mengatakan,    bahwa    tersebut Sutarto menilai diperparah   akibat  fluktuasi  pasokan.  Supaya   “Tahun ini NTP cukup baik, tapi
          ekosistem pangan akan melibatkan    oleh rantai pasok beras yang masih   tidak terjadi inflasi, tata kelola beras   jangan hanya sesaat. Ini harus dijaga
          tiga pelaku utama, yakni petani,    panjang. Akibatnya, membuat  biaya   harus diatur dengan baik, antara     dan  diperkuat  supaya  kesejahteraan
          industri pangan, dan pasar. Ketiganya   tinggi dan harga menjadi tidak stabil.   suplai  dan  demand-nya,”  jelas  petani  benar-benar  meningkat,”
          harus mendapatkan perhatian penuh      Catatan    lain   dari  Sutarto   Sutarto.                             tegasnya.
          pemerintah melalui kebijakan yang   adalah dengan potensi sumber                                                 Dengan sinergi yang solid antara
          konsisten, sinergi yang kuat, dan   daya, baik manusia,  alam, lahan,       Regenerasi Petani                 hulu dan hilir, regenerasi petani
          implementasi yang efisien. Ketiganya   teknologi,  maupun       modal,      Ia juga menyoroti pentingnya      yang berkelanjutan, serta kebijakan
          harus   mendapatkan     perhatian   sebenarnya Indonesia akan mudah      regenerasi petani  sebagai kunci     yang    berpihak   dan   konsisten,
          penuh pemerintah melalui kebijakan   mempertahankan produksi pangan.     keberlanjutan   produksi.  Sutarto   Sutarto optimistis Indonesia mampu
          yang konsisten, sinergi yang kuat,   Tapi yang dibutuhkan saat ini hanyalah   mengingatkan bahwa tanpa generasi   bukan hanya mencapai kembali
          dan implementasi yang efisien.      kemampuan untuk menyinergikan        muda yang mau terjun ke pertanian,   swasembada     beras,  tetapi  juga
            Contohnya, kebijakan pemerintah   semua potensi tersebut dari hulu     swasembada  pangan  hanya akan       menjaga kemandirian pangan untuk
          dalam mengatur tata kelola pupuk,   hingga hilir agar berdampak nyata    menjadi mimpi sesaat.  “Petani       generasi mendatang. Herman/Yul
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12