Page 6 - Sinar Tani Edisi 4109
P. 6

6                       Edisi 5 - 11 November 2025   |  No. 4109  Tahun LVI


          Catatan dari





          Guru Besar






          IPB University










          Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto
          dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
          memasuki tahun pertama masa kerja dengan
          sejumlah capaian awal di sektor ekonomi dan
          pangan. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan
          Manajemen (FEM) IPB University, Prof. Dr.
          Sahara, menilai terdapat tiga pilar kebijakan
          yang menjadi fondasi penting bagi stabilitas
          ekonomi dan harga pangan Indonesia ke depan.                              webinar Kebijakan Pertanian, Satu    BUMN pangan lain seperti ID FOOD
                                                                                    Tahun    Pemerintahan    Presiden    untuk   memperkuat     cadangan
                                                                                    Prabowo   yang   diselenggarakan     komoditas    non-beras    seperti
                                                                                    Tabloid Sinar Tani bersama PT        gula,  minyak goreng,  dan daging.
                                                  Pemerintah           mencoba      Pupuk Indonesia, Rabu (29/10).       Namun,     efektivitas  cadangan
                                               mendorong penguatan produksi                                              pangan masih kerap terkendala
                                               domestik     melalui    berbagai        Produksi saja Tidak Cukup         distribusi yang lambat dan kurang
                                               program. Akses terhadap benih           Meski      begitu,     Sahara     tepat sasaran.
                                                                          kelola
                                                                                                                            Namun menurutnya,  persoalan
                                                                    tata
                                               unggul,  perluasan   penggunaan      mengingatkan, produksi saja tidak    yang  tidak  kalah  pelik  adalah
                                                         perbaikan
       D              alam    setahun  mulai   alat dan mesin pertanian (alsintan)   mengalami   anomali   cuaca   El    pangan    di   Indonesia   masih
                                               pupuk bersubsidi berbasis digital,
                                                                                    cukup. Tantangan iklim masih
                                                                                                            Indonesia
                                                                                                                         rantai pasok pangan. Distribusi
                                                                                               ancaman.
                                               hingga
                                                                                    menjadi
                                        ini,
                                               mulai digencarkan. Kementerian
                                                                                                                         panjang dan mahal. Kementerian
                                                                                    Niño di 2023–2024 yang membuat
                      pemerintah
                                                                                                                         Perdagangan
                                                                                    produksi padi turun. Badan Pusat
                      menggenjot produksi
                                               Pertanian  menyebut,  sepanjang
                                                                                                                                        mencatat
                                                                                                                                                    selisih
                                   nasional,
                                               2024–2025,
                      pangan
                                                            target
                                                                                                                         harga komoditas antara sentra
                                                                    peningkatan
                                                                                    Statistik bahkan mencatat produksi
                                 komoditas
                                                                                                                         mencapai 30–60 persen, terutama
                                    Namun
                      strategis.
                                               ribu unit untuk membantu petani
                                                                                    30,9 juta ton, turun sekitar 2,7
                                                                            dan
                                               menekan
          Indonesia   terutama  menghadapi     distribusi alsintan mencapai 10      beras nasional 2024 turun menjadi    produksi dan pasar kota besar bisa
                      masih
                                                                                                                         untuk cabai, bawang, dan ayam.
                                                          biaya
                                                                  produksi
                                                                                    persen dari tahun sebelumnya.
          ketergantungan   pada   beberapa     mempercepat      waktu   tanam–      Kondisi seperti ini mempertegas      Kondisi  geografis  Indonesia  yang
          impor  pangan, terutama kedelai,     panen.                               perlunya riset, teknologi, dan inovasi   berupa kepulauan  memperparah
          bawang putih, hingga daging sapi.       “Dorongan         peningkatan     pertanian yang adaptif terhadap      tantangan logistik.
          Data BPS 2024 mencatat nilai impor   produksi    domestik     penting     iklim ekstrem.                          Untuk    itu,   Prof.  Sahara
          pangan mencapai 12,6 miliar dollar   untuk   memperkuat     ketahanan        Dari sisi hilir, ia melihat, tahun   menekankan, pembenahan rantai
          AS, naik sekitar 6 persen dibanding   pangan.  Kebijakan  ini  perlu  terus   pertama pemerintahan baru juga   pasok menjadi kunci agar harga
          tahun   sebelumnya.   Angka    ini   didukung lewat pembinaan petani,     masih  diwarnai  fluktuasi  harga    stabil, petani untung, dan konsumen
          menunjukkan kemandirian pangan       penggunaan benih unggul, dan         pangan, terutama beras, cabai,       tidak menjerit. Selama ini, petani
          masih perlu perjuangan panjang.      mekanisasi,” kata Prof. Sahara saat   dan  gula.  Harga  beras  sempat    sering  menjual   dengan   harga
                                                                                    menembus Rp16.000 per kg untuk       rendah saat panen raya, sementara
                                                                                    kualitas medium di beberapa kota     konsumen tetap membeli dengan
            Pekerjaan Rumah Penting                                                 besar pada awal tahun. Pemerintah    harga tinggi karena margin besar
                                                                                                                         terserap di distribusi dan tata niaga.
                                                                                    merespons lewat operasi pasar dan
                                                                                    penyaluran beras SPHP oleh Bulog.       “Rantai     pasok      pangan
                      eskipun  arah kebijakan dinilai                                  “Stabilisasi harga tetap menjadi   masih   menghadapi     persoalan
                      tepat,  masih  ada   sejumlah                                 pekerjaan sensitif karena langsung   distribusi,  transportasi,  fluktuasi
                      pekerjaan rumah yang perlu                                    dirasakan  masyarakat,”   ujarnya.   pasokan, hingga disparitas harga
           Mdiperkuat              pemerintah     ke                                Karena itu, Sahara menilai stabilisasi   antarwilayah. Kuncinya ada pada
            depan. Guru Besar IPB University, Prof. Dr. Sahara                      harga   wajib  dibarengi   sistem    efisiensi   distribusi.   Pemerintah
            mengatakan, pertama, kapasitas produksi pangan dalam                    kewaspadaan dini agar pemerintah     perlu   menyinergikan     BUMN,
            negeri harus ditingkatkan melalui modernisasi pertanian,                tidak selalu “terlambat masuk        pemerintah daerah, dan pelaku
            teknologi budidaya, dan penggunaan varietas unggul.                     gelanggang” ketika harga terlanjur   usaha agar distribusi makin lancar,”
               Kedua, perbaikan infrastruktur logistik dan teknologi                melambung.                           ujarnya.
            penyimpanan pascapanen menjadi kunci mengurangi                            Early     warning      system        Di sisi lain, kolaborasi lintas
            food loss dan disparitas harga. Selain itu, integrasi dan               yang   dimaksud   adalah   sistem    sektor masih menjadi PR besar.
            akurasi data menjadi syarat mutlak bagi pengambilan                     pemantauan      berbasis    data,    Kebijakan   pangan    tidak  bisa
            kebijakan  yang  cepat  dan tepat. “Pemerintah                          termasuk pola produksi, distribusi,   hanya diserahkan ke Kementerian
            sudah punya banyak data, namun perlu disatukan                          stok,  dan   proyeksi  konsumsi.     Pertanian.  Peran    Kementerian
            dan dimutakhirkan agar menjadi dasar kebijakan                          “Langkah stabilisasi harga penting,   Perdagangan, PUPR, Perhubungan,
            yang lebih presisi,” katanya.                                           tetapi    memerlukan       sistem    BUMN, hingga pemerintah daerah
               Sahara optimistis sektor pangan Indonesia akan semakin kuat          peringatan dini  agar  gejolak  harga   menentukan  berhasil  tidaknya
            apabila pemerintah konsisten menjalankan tiga pilar kebijakan           dapat diantisipasi lebih cepat,”     transformasi pangan.
            secara berkesinambungan. Kolaborasi antara pemerintah pusat,            tambahnya.                              “Kalau  ingin  pangan    stabil
            pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, dan petani menjadi kunci       Penguatan  cadangan  pangan       jangka panjang, tidak cukup hanya
            keberhasilannya.                                                        pemerintah juga menjadi salah satu   bicara produksi dan operasi pasar.
               “Dengan  arah kebijakan  yang sudah  diletakkan di tahun pertama     instrumen yang mulai dibenahi.       Pemerintah daerah harus duduk
            ini, saya optimistis Indonesia bisa memperkuat ketahanan pangan,        Bulog diinstruksikan menjaga stok    bersama, data harus terintegrasi,
            menstabilkan  harga,  dan  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat,”    beras di kisaran 1,2–1,5 juta ton    dan rantai pasok harus efisien dari
            tuturnya. Gsh/Yul                                                       agar siap untuk intervensi pasar.    hulu sampai hilir,” kata Prof. Sahara
                                                                                    Pemerintah juga mulai mendorong      menegaskan. Gesh/Yul
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11