Page 209 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 209
c. Negasi
Kalimat negasi sering kali digunakan untuk tujuan polemik.
Kalimat negasi membawa tipe khusus dari pengandaian dimana
juga bekerja secara intertekstualitas, masuk dalam teks lain.
Selain itu, negasi juga dapat diketahui dengan menggunakan 4
kata sangkalan, tidak, bukan, belum, jangan.
Contohnya dapat dilihat pada kutipan dibawah ini,
"Saya tidak akan melupakan hari ketika polisi
mendatangi saya.”
Pada kutipan diatas, kalimat tersebut menandakan negasi
karena menggunakan kata sangkalan “tidak”. Makna kalimat
tersebut menandakan negasi bahwa korban tidak pernah
melupakan hari ketika polisi mendatanginya untuk
memberitahukan bahwa dia merupakan salah satu korban
pemerkosaan Reynhard Sinaga.
d. Metadiscourse
Metadiscourse adalah bentuk dari manifest intertectuality
dimana pembuat teks memberikan tingkat yang berbeda ke dalam
teks dan membuat jarak dirinya dengan tingkat teks yang lain.
Ada berbagai cara untuk mencapai metadiscourse, salah satunya
adalah penggunaan hedging. Dilihat dari pengertiannya hedging
merupakan sebuah ekspresi yang menandakan keraguan atau
ketidakpastian pada sebuah informasi yang belum terbukti
kebenarannya. Untuk menentukan hedging bisa menggunakan
kosakata “saya pikir, barangkali, konon, jangan-jangan, boleh jadi,
mudah-mudahan, semoga, munkin,” dan lain sebagainya
(Livingstone, 2019).
Contohnya dapat dilihat pada kutipan dibawah ini,
“Polisi mengatakan, korban dapat lebih banyak lagi
karena Reynhard kemungkinan telah melakukan
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 204