Page 207 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 207
1. Manifest Intertectuality
Manifest intertectuality adalah bentuk intertekstualitas
dimana teks yang lain atau suara yang lain itu muncul secara
eksplisit dalam teks. Pendapat tersebut dikuatkan dengan
pendapat Jorgensen dan Phillips yang menyatakan bahwa bentuk
intertectuality yang utama adalah intertectuality yang menjelma
(Manifest intertectuality) yang secara jelas bergantung pada teks-
teks lain, misalnya dengan bentuk kutipan (Jorgensen & Phillips,
2007:137). Sebuah teks mungkin menggabungkan teks yang lain
tanpa secara langsung mengutip teks yang lain. Hanya mendasari
melalui berbagai konvensi dalam proses produksi teks. Ada
beberapa jenis dari intertektualitas yang manifest, yaitu,
representasi wacana, pengandaian, negasi, metadiscourse, ironi
(Fairclough, 1992:118-123: Eriyanto, 2001:311-313). Kelima jenis
tersebut akan diuraikan dibawah ini, sebagai berikut
a. Representasi Wacana (discourse representation)
Representasi wacana digunakan untuk menunjuk pada
suatu istilah bagaimana peristiwa tersebut dilaporkan. Mengapa
wartawan memilih satu jenis laporan atau wacana tertentu
dibandingkan yang lain, apa yang ditampilkan tersebut bukan
hanya ucapan, tetapi juga tulisan, dan tidak hanya gambaran tata
bahasa, tetapi juga tipe wacana tertentu. Bagaimana pendapat,
hasil seminar, percakapan, dan wawancara ditampilkan dalam
suatu tipe laporan tertentu. Dan apa yang ditampilkan tersebut
sama sekali berbeda.
Contohnya:
Dari kelima berita yang diproduksi oleh wartawan
Kompas.com, informasi yang dilaporkan berasal dari nara sumber
yang tidak hanya mencakup human sources, tetapi juga berasal
dari catatan, dokumen, referensi, buku, kliping, dan lain
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 202