Page 4 - Sinar Tani Edisi 4015
P. 4
4 Edisi 15 - 21 November 2023 | No. 4015 Tahun LIV
Membangunkan Semuanya perlu kolaborasi dan kerja
keras untuk memaksimalkan lahan
rawa yang ada,” tuturnya.
Kementerian Pertanian ungkap
Kembali Raksasa Amran menargetkan optimasi
lahan rawa tahun ini mencapai 1,5
juta ha. Dari luasan target tersebut
komoditas yang ditanam hanya
fokus pada padi dan jagung. “Kita
Tertidur akan melakukan akselerasi dari
potensi besar Indonesia, yaitu lahan
rawa mineral. Dulu kan pernah kita
lakukan di Sumatera Selatan dan
Kalimantan Selatan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu Amran
menegaskan, untuk bisa
Secara alami, lahan rawa memiliki
Masih ingat program tingkat kesulitan budidaya lebih di Bintang Mas, Kalimantan Barat berswasembada pangan lagi,
pertanian Indonesia perlu beralih
sekitar 5-6 ton GKG/ha.
Serasi (Selamatkan tinggi dibandingkan lahan pertanian Optimasi lahan rawa dilaksanakan dari cara tradisional menjadi modern.
Rawa, Sejahterakan non rawa. Apalagi pengetahuan melalui tata kelola air dan lahan, Modernisasi bisa dilakukan bila
petani juga masih minim dalam
Petani)? Program budidaya padi di lahan rawa. Hal itu seperti kegiatan rehabilitasi dan atau petani mampu memanfaatkan alat
dan mesin pertanian (alsintan) yang
penyempurnaan infrastruktur pintu
tersebut pernah membuat Indeks Pertanaman (IP) di air irigasi, penguatan pematang, tepat guna.
lahan rawa juga masih rendah.
akan
bisa
“Kita
tidak
dicanangkan Andi Jika budidaya pertanian di lahan tanggul, drainase, tabat, surjan dan memanfaatkan 10 juta ha lahan rawa
lainnya. Selain itu, rehabilitasi dan
Amran Sulaiman saat sawah beririgasi teknis, petani penataan infrastruktur lahan sawah tadi, kalau kita hanya menggunakan
menjabat Menteri mampu menanam tiga kali dalam dan penerapan teknologi budidaya cara-cara tradisional. Jadi kita perlu
setahun (IP 300), maka petani lahan
disesuaikan
tanaman
dengan
penggunaan
alsintan.
masifkan
Pertanian periode rawa maksimal hanya dua kali tanam tipologi lahan. Traktor, drone untuk menebar benih,
2014-2019. Kembali dalam setahun (IP 200). Bahkan Optimalisasi Lahan rawa transplanter, dan alsintan lainnya
mayoritas petani hanya sekali tanam
harus kita gunakan untuk tingkatkan
menjadi nahkoda dalam setahun (IP 100). Dalam beberapa kesempatan, produktivitas,” ujarnya.
Badan
catatan
Berdasarkan
Peneliti Senior dari Badan Riset
Kementerian Standardisasi dan Instrumen Amran Sulaiman mengungkapkan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Hasil
bagaimana
akan
pemerintah
Pertanian Pertanian (BSIP), dari sekitar 0,66 juta menggarap serius potensi lahan Sembiring mendukung upaya
menggantikan ha lahan rawa yang ditanami padi, rawa untuk meningkatkan produksi Kementan memanfaatkan lahan
hanya 10% areal yang ditanami dua
Syahrul Yasin Limpo, kali dalam setahun (IP 200). Sisanya pangan. Saat ini ada lebih dari 10 rawa sebagai lahan produktif
juta ha lahan rawa yang berpotensi
nasional. Baginya, hal ini adalah ide
Amran melirik lagi 90% hanya ditanam satu kali setahun menambah daya gedor produksi cemerlang sebagai pondasi masa
(IP100).
lahan marjinal Rendahnya IP ini karena beberapa nasional. ”Optimalisasi pemanfaatan depan menuju swasembada.
lahan rawa bisa menjadi solusi
“Dengan pengoptimalan lahan
tersebut sebagai faktor. Diantaranya kondisi lahan dalam peningkatan produksi pangan rawa, maka luas panen kita bisa
penyokong produksi dengan medan yang cukup berat, nasional,” katanya. lahan tersebut, ditingkatkan melalui IP dan tentunya
keterbatasan tenaga kerja, serta
rawa punya potensi yang sangat
Dari
semua
pangan. aspek sosial seperti sikap atau beberapa diantaranya sudah luas. Jadi itu sangat bagus menurut
kebiasaan atau budaya petani yang menghasilkan produktivitas saya dan tidak ada jalan lain kecuali
cenderung masih subsistem. sebanyak 5 ton/ha. “Sekarang meningkatkan produktivitas,”
otensi lahan rawa memang Dari hasil kajian Badan Litbang
ibarat raksasa yang Tengah pertanian, dengan pengelolaan yang baru 5 ton tapi ke depan akan kita katanya. Meski mempunyai potensi
tertidur. Catatan Pusat baik, penyediaan infrastruktur dan tingkatkan menjadi 7 ton/ha. Jadi besar sebagai penyokong produksi
PData Daerah Rawa dan sarana pengelolaan yang memadai, yang IP-nya baru satu kita naikan pangan nasional, pengelolaan lahan
Pasang Surut, Indonesia memiliki kebijakan insentif yang tepat, serta menjadi dua atau menjadi IP tiga. rawa juga harus benar. yul
potensi lahan rawa 33,4 juta hektar penguasaan petani terhadap inovasi
(ha) yang terdiri dari lahan pasang teknologi, produktivitas lahan pasang potensi Lahan Rawa di Indonesia
surut 20,1 juta ha dan rawa lebak surut bisa mencapai 4-5 ton/ha.
13,3 juta ha. Dari jumlah tersebut, Di lahan sulfat masam, dengan puLau rawa (ha) Total (ha)
diperkirakan seluas 9,3 juta ha sesuai menerapkan sistem budidaya yang pasang surut Lebak
untuk pengembangan kawasan benar dan baik, petani bisa panen
budidaya pertanian. hingga 4,5-6 ton gabah kering giling Sumatera 3.019.354 9.907.481 12.926.835
Sayangnya potensi yang sangat (GKG)/ha. Sedangkan di lahan gambut Jawa 94.756 - 94.756
besar tersebut belum tergarap mencapai 4-5 ton GKG/ha dan lahan
maksimal. Terlihat dari kontribusi salin 4-4,5 ton GKG/ha. Contoh Kalimantan 2.986.438 7.037.062 10.023.500
produksi padi di lahan rawa lebak keberhasilan pengelolaan lahan rawa
yang hanya 1-1,5% dari total produksi berada di Telang, Sumatera Selatan, Sulawesi 318.030 730.064 1.048.094
nasional. Penyebabnya, produktivitas panen padi dapat mencapai 7-8 ton
tanaman padi di lahan tersebut GKG/ha. Sementara itu, produktivitas Maluku 74.395 88.159 162.554
masih di bawah 4 ton/ha.
Papua 2.426.376 7.443.070 9.869.446
indonesia 8.919.349 25.205.836 34.125.185

