Page 7 - Sinar Tani Edisi 4015
P. 7
7
Edisi 15 - 21 November 2023 | No. 4015 Tahun LIV
Inovasi dari Kota Hujan
Pemerintah menggandeng akademisi dari
beberapa perguruan tinggi untuk ikut andil pintar kesehatan padi yang sudah
di ujicoba di Bojongpicung, Cianjur.
dalam peningkatan produksi padi dan jagung. “Teknologi ini memiliki keunggulan
Banyak kampus yang memiliki berbagai pengembangan metode penilaian
banjir,
akibat
padi
kerusakan
teknologi dan inovasi teruji dalam peningkatan kekeringan serta hama dan penyakit
produksi. Salah satunya, IPB University. tanaman,” katanya.
Selain itu ada metode pengindraan
jauh dan teknologi spasial baru,
dengan drone berkamera termal/
ekan Fakultas Pertanian anakan yang lebih banyak. multispectral/hyperspektral, data
IPB University, Prof Dr. Ir. Untuk padi IPB 9G juga sudah di citra satelit, fotoradio metrik, teodolite,
Suryo Wiyono, M.Sc. Agr ujicoba dibawah tegakan pohon jati chlorophyll meter, perangkat lunak
Dmengungkapkan, IPB di lahan seluas hampir 7 ha di Pati, pengolah citra dan pengenal objek
memiliki varietas yang sudah teruji Jawa Tengah dengan hasil cukup digital.
masal seperti IPB 3S dan IPB 9G bagus. Varietas ini paling efisiensi Prof. Suryo menjelaskan,
yang memiliki produksi cukup besar. penggunaan airnya diantara varietas teknologi lain seperti Bioimunisasi
Keunggulan varietas IPB 3S adaptif lain yang ada. tanaman benih padi yaitu dengan Sedangkan untuk komponen
di daerah-daerah yang agak kering Paling baru dari IPB University Mikrob Endofit untuk pengendalian tambahan antara lain pupuk organik
seperti di Indonesia timur. “Ini sangat yaitu, varietas padi IPB 10G Tanimar. hama wereng, penggerek dan cair, tanaman refugia, azolla –
bagus dibanding varietas lainnya,” Varietas ini memiliki keunggulan blas, serta Penicillium sp. PTN 03 nitrogen, nutrisi khusus dan aplikasi
katanya. produktivitas yang tinggi (5,5 ton/ yang merupakan mikrob endofit agens hayati pada saat musim tanam.
Sedangkan untuk varietas IPB 9G, ha), potensi hasil 7 ton/ha, berumur penginduksi toleransi padi terhadap Biointensif ini sudah diujicoba di
kata Prof Suryo dapat beradaptasi genjah 114 Hari Sejak Tanam (HST) kekeringan. 10 tempat, pada tahun 2014 ketika
dengan baik di lahan kering subur serta tahan terhadap 4 ras penyakit IPB University juga telah outbrik ledakan wereng cokelat di
dan lahan kering masam dataran blas, agak toleran Aluminium dan memperkenalkan system/model Karawang dengan hasil yang cukup
rendah sampai 700 m dpl dengan toleran kekeringan. teruji seperti Teknik Biointensif yang bagus. Artinya Biointensif ini ada
rata-rata produktivitas 7,2 ton/ha. Selain varietas, Prof Suryo memiliki komponen utama Bio- dua strategi. Pertama, menyehatkan
Varietas ini memiliki sifat amfibi. menjelaskan, IPB juga telah memiliki imunisasi benih dengan PGPR dan tanaman dengan bioimunisasi dan
Artinya di lahan sawah bagus, di lahan teknologi pemupukan presisi yang cendawan endofit, pengembalian optimalisasi pemupukan. Kedua,
kering juga bagus. Produktivitasnya telah diujicoba di Kiarasari, Compreng, jerami, optimasi pemupukan-reduksi menyehatkan lingkungan agar hama
hampir sama dengan IPB 3S dan Subang. Selain itu ada juga deteksi 30-50% NPK dan zeroing pestisida. tidak menyerang. herman/yul
unhas Bangun
Centre of Exellence
perbenihan
U niversitas Hasanuddin, melakukan program
juga
Unhas
Makassar telah mencoba
tekniknya
bagaimana
p en g emb an g an
Tantangan Alhasil, agar bisa mencapai IP400. organisasi petani
benih
bisa
produsen
dengan
dilakukan
field)
peningkatan pembibitan (off varietas dengan padi berkualitas
menggunakan
genjah.
yaitu dengan Proyek
produksi padi Dengan caranya, setelah panen Kerjasama Fakultas
dapat diselesaikan selang 1 minggu langsung olah Pertanian dengan Taiwan
tanah. Jadi sawah hanya kosong
Cooperation
International
dengan seminggu untuk pengolahan and Development (ICDF) yang
pendekatan tanah. “Ini berhasil. Tentunya sistem berlangsung selama 6 tahun.
intensifikasi melalui pembibitan off field harus didukung Total areal pertanaman benih seluas
kata
1.100 ha. Total benih bersertifikat
penggunaan
transplanter,”
penambahan Prof. Dr. Ir. Salengke, M.Sc., Dekan yang telah dihasilkan 6.683 ton Jago UnHas (JJUH) yang sudah
indeks pertanaman. Fakultas Pertanian Universitas (sekitar 12% dari total kebutuhan diuji di dataran rendah, menengah
tinggi.
Hasanudin.
2020-2023,
Sejak
benih Sulawesi Selatan) dan total
dan
Bahkan pemerintah Unhas telah melakukan beberapa areal pertanaman benih tahun 2023 pengembangan Jagung Hibrida
menyarankan upaya peningkatan produktivitas seluas 400 ha di 9 Kabupaten/Kota JJUH telah menghasilkan tiga
varietas jagung hibrida produksi
di Sulawesi Selatan.
padi
jagung.
dan
Misalnya,
agar petani bisa pengembangan benih jagung Unhas juga mendirikan Center tinggi.
Dua varietas jagung hibrida
menanam empat hibrida produktivitas tinggi JJUH01, of Excellence (Coe) Perbenihan produksi tinggi pada dataran
perbenihan
(potensi
JJUH02,
Padi.
CoE
Aktifitas
dan
JJUH03
kali dalam setahun hasil lebih dari 13,5 ton/ha. “Kami padi di 9 Kabupaten, kemudian tinggi (700 – 900 mdpl) akan dirilis
atau IP400. juga telah melakukan pemetaan pendampingan produksi benih padi tahun 2024. Pengembangan benih
tata guna lahan di berbagai berkualitas, produksi benih padi dilakukan bekerjasama dengan
kabupaten di Sulawesi Selatan dan berkualitas dan Instalasi Automatic beberapa Perusahaan benih
Sulawesi Tenggara dan riset untuk Weather Station di 3 Lokasi Kegiatan. nasional, dan perbanyakan benih
mendukung teknologi smart dan Untuk jagung telah dilakukan bekerjasama dengan
precision farming,” katanya. dikembangkan varietas Jagung beberapa kelompok tani. indri/yul

