Page 10 - Sinar Tani Edisi 4015
P. 10
10 Edisi 15 - 21 November 2023 | No. 4015 Tahun LIV TERN a K
Wismarianto, Ketua umum ppuN
posisi peternak Rakyat
Ibarat Mentimun
dalam Karung Durian
Wismarianto B.A akhirnya terpilih menjadi nahkoda baru Organisasi
Peternak Pembudidaya Unggas Niaga (PPUN). Sebagai orang nomor satu
di PPUN periode 2023-2028, ia mengajak seluruh pengurus dan anggota
PPUN bersatu meskipun kondisi bisnis perunggasan, khususnya ayam
ras, sedang sulit saat ini. Kondisi peternak rakyat ibarat mentimun di
karung durian.
seorang peternak, masa beternak
Bagi Totok, menjadi peternak ayam dari tahun 2007 hingga 2011
mandiri melambangkan dianggapnya sebagai periode yang
kemerdekaan yang masih nyaman untuk beternak.
memungkinkannya untuk Pada masa itu, tugas utama
membuat keputusan sesuai peternak rakyat dan mandiri adalah
keinginan. Dalam budidaya ayam berbudidaya dan memasarkan
mandiri, ia memiliki kebebasan ayam ke pasar, sedangkan
untuk memilih sumber pakan perusahaan integrasi hanya
dari berbagai pabrikan dan menjual sarana produksi seperti
mendapatkan DOC (ayam umur DOC dan pakan. Bahkan, jika
sehari) dari berbagai perusahaan mereka berbudidaya, hanya untuk
pembibitan.”Ini berbeda dengan keperluan penelitian, sehingga
model kemitraan yang mana semua pihak terlibat dalam bisnis
peternak terikat dengan satu perunggasan di Indonesia.
perusahaan tertentu yang Namun, sejak diberlakukan
menyediakan segala sarana Undang-Undang Nomor 18 Tahun
produksi ternak (sapronak),” 2009 tentang Peternakan dan
katanya. Kesehatan Hewan, fondasi dari
peternakan rakyat dan mandiri
strategi hit and run dalam industri perunggasan runtuh.
Di tengah fluktuasi kondisi Pasalnya, UU tersebut mengizinkan
bisnis perunggasan nasional, perusahaan integrasi untuk
terutama dalam bisnis broiler, berbudidaya secara menyeluruh
ika melihat perkembangan dengan pesat. Seluruh segmen Totok telah mengembangkan dan memasarkan produknya di
peternak mandiri selama bisnis ini terus berkembang secara beberapa strategi agar usahanya dalam negeri.
lima tahun terakhir terus signifikan, mulai dari teknologi, tetap bertahan dan berkelanjutan. “Dengan praktik budidaya besar-
Jberkurang. Jika sebelum budidaya, pakan, hingga hilirisasi. Sebagai seorang peternak mandiri, besaran yang dilakukan perusahaan
tahun 2009, PPUN memiliki 260 Momentum ini menjadi ia banyak belajar untuk beradaptasi integrasi, terjadi persaingan yang
anggota, kini tinggal sekitar 100 dorongan bagi Totok, seorang dengan fokus utama pada efisiensi sengit dalam penjualan ayam hidup
orang. Totok, sapaan akrabnya pria kelahiran Madiun, Jawa Timur dalam budidaya. di pasar tradisional. Kondisi inilah
mengatakan, penurunan ini pada tahun 1966, untuk memulai “Saya sudah memiliki closed yang membuat peternak rakyat
sangat drastis, dengan banyak peternakan broiler (ayam pedaging) house, meskipun kapasitasnya dan mandiri semakin terdesak,”
anggota yang beralih profesi dan di Bogor, Jawa Barat. Dengan hanya mencakup 10 persen dari ungkapnya.
menghadapi masalah hutang. pengalaman selama 17 tahun jumlah populasi ayam yang Menurutnya, mengingat
Dalam situasi yang bekerja di salah satu perusahaan saya miliki. Jika kondisi bisnis situasi perunggasan saat ini,
memprihatinkan ini, Totok peternakan multinasional, perunggasan membaik, saya sangat penting untuk melakukan
menekankan pentingnya persatuan bahkan menjabat sebagai bagian berencana untuk menambah segmentasi pasar. Meskipun
anggota PPUN dan keberlanjutan pemasaran di divisi pakan, Totok jumlah closed house di masa sudah diatur dalam Peraturan
mata pencaharian mereka sebagai merasa memiliki bekal yang mendatang,” ungkapnya. Menteri Pertanian Republik
peternak ayam. Bahkan ia berjanji cukup untuk memulai peternakan Salah satu strategi penting Indonesia Nomor 32/Permentan/
akan berupaya untuk meningkatkan mandirinya pada tahun 2007. lainnya adalah kemampuan untuk PK.230/9/2017 tentang Penyediaan,
kerjasama dengan berbagai pihak Mengenang saat-saat awal mengatur waktu panen dengan Peredaran, dan Pengawasan
terkait, termasuk pengusaha ketika memutuskan untuk bijak. Jika perusahaan integrasi Ayam Ras dan Telur Konsumsi,
sarana produksi perunggasan, menjadi peternak mandiri, Totok cenderung menjual ayam dalam implementasinya di lapangan
asosiasi perunggasan, dan institusi mengungkapkan, ketika masih ukuran besar (di atas 1,4 kg per masih belum berjalan dengan baik
pemerintah yang terkait dengan bekerja, dirinya biasanya mendapat ekor), peternak mandiri seperti dan memerlukan ketegasan dari
kemajuan bisnis perunggasan. insentif setiap bulan. Namun, Totok akan memilih untuk panen pemerintah.
Totok juga menekankan setelah menjadi peternak mandiri, ayam dalam ukuran lebih kecil (di Perusahaan integrasi seharusnya
pentingnya kerjasama antara insentif itu sudah tidak ada lagi, bawah 1,4 kg per ekor). fokus pada pasar horeka (hotel,
pengusaha besar sarana produksi dan pendapatan saya tergantung “Yang paling utama adalah restoran, dan katering) serta
peternakan dengan peternak sepenuhnya pada hasil budidaya. melihat momentum saat DOC ekspor. Sementara peternak rakyat
kecil. Menurutnya, kesuksesan Keputusan menjadi peternak masuk kandang. Saya menyebutnya dan mandiri harus memenuhi
pengusaha unggas bergantung membuka peluang baginya untuk sebagai strategi ‘hit and run’,” kebutuhan ayam di pasar tradisional.
pada dukungan dari peternak menyalurkan kreativitas dan katanya. Dirinya mengamati waktu “Situasi perunggasan nasional
kecil. “Tantangan ke depan adalah berekspresi dengan menerapkan panen yang bersamaan dengan ibaratnya seperti memasukkan
bagaimana meningkatkan jumlah ilmu yang didapat langsung momen tertentu atau sebaliknya. mentimun dan durian dalam satu
ribuan peternak UMKM demi dari masa kuliahnya. “Meskipun Jika momennya bersamaan, maka karung, lalu membawanya ke pasar
kemajuan dunia perunggasan di memulai usaha dengan populasi Totok akan membawa masuk lebih yang sama. Akibatnya, mentimun,
dalam negeri,” katanya. yang awalnya terbilang kecil, tetapi banyak DOC. Sebaliknya, akan yang melambangkan peternak
Dibandingkan dengan pengalaman ini sangat memuaskan meminimalkan DOC yang masuk rakyat, akan hancur terlebih
komoditas ternak lainnya, bisnis di bagi saya,” ucap lulusan Fakultas agar siklus produksi tetap berjalan dahulu karena durian (perusahaan
bidang perunggasan di tanah air Peternakan Universitas Gadjah rutin. integrasi) memiliki daya tahan yang
telah memasuki era industrialisasi Mada, Yogyakarta. Jika melihat dari pengalaman kuat,” katanya. ika/yul

