Page 45 - E MODUL JARINGAN TUMBUHAN BERBASIS PjBL DENGAN KEARIFAN LOKAL PISANG BOJONEGORO
P. 45
Dari sudut pandang anatomi, buah pisang memiliki susunan jaringan yang khas
dan efisien, mencerminkan adaptasi tumbuhan terhadap konsumsi manusia dan
lingkungan tropis. Berikut struktur anatomi buah pisang secara lebih rinci:
Perkembangan Buah
• Terbentuk melalui partenokarpi (tanpa pembuahan).
• Tidak menghasilkan biji sejati, hanya meninggalkan rudimen biji yang tidak
fungsional.
Perikarp (Dinding Buah)
Terdiri dari tiga lapisan utama yang disusun oleh sel-sel parenkim bisa dilihat pada
Gambar 3.11, tiga lapisan tersebut adalah:
1. Eksokarp (kulit luar):
o Berasal dari epidermis ovarium.
o Sel-selnya berdinding tebal, rapat, dan
tidak tembus air.
o Berfungsi sebagai pelindung mekanis
terhadap kerusakan fisik.
2. Mesokarp (bagian tengah):
o Merupakan bagian terdaging dan paling
tebal dari buah.
o Tersusun atas jaringan parenkim
berdinding tipis dan kaya pati serta gula.
o Memiliki vakuola besar dan jaringan
Gbr. 3.11 Struktur kulit pisang ‘Hom
longgar. Thong’ pada tahap hijau matang. (A);
o Menyimpan cadangan makanan dan Epidermis (B), Stoma (C); Ikatan
memberi tekstur lunak pada buah. pembuluh (D). Singkatan: Ep, Epidemis;
Og, Jaringan tanah bagian luar; Ig,
o Terdapat berkas pengangkut kecil Jaringan tanah bagian dalam; Vb,
yang menyebar untuk mensuplai nutrien Berkas pembuluh; As, Ruang udara; Lt,
Lateks; Gc, Sel pengangkut; Sc, Sel
saat perkembangan. pengiring; Epc, Sel epidermis; Xy, Xilem;
3. Endokarp (lapisan dalam): Ph, Floem; Fb, Serat. Batang skala: A, B,
o Terbuat dari parenkim yang lebih C dan D = 0,2 mm.
Sumber: Tropical Natural History 12(2): 127-
padat. 136, October 2012
o Tidak terdiferensiasi jelas karena tidak terjadi pembentukan biji sejati.
o Berfungsi membungkus lokasi rudimen biji.
32

