Page 35 - E-MODUL_MBS
P. 35

B.  Faktor Pendukung Kesuksesan Implementasi MBS
                           Kesuksesan dalam pengimplementasian MBS dipengaruhi oleh banyak
                      faktor. Terdapat enam faktor pendukung keberhasilan implementasi MBS.
                      Keenamnya mencakup:
                       1)  Political will
                       2)  Finansial (keuangan)
                       3)  Sumber daya manusia
                       4)  Budaya sekolah
                       5)  Kepemimpinan
                       6)  Keorganisasian.

                           Menurut Udin Syaefudin Saud (dalam Hendrawati, 2012), faktor-faktor
                      yang dianggap penting untuk diperhatikan dalam mendukung keberhasilan
                      implementasi MBS secara praktis di tingkat sekolah mencakup aspek-aspek
                      berikut:
                      1.  Kewenangan dan Otonomi Institusi Sekolah Yang Jelas
                               Pelaksanaan  MBS  di  tingkat  sekolah  perlu  didasari  dan  didukung
                           oleh  adanya  kewenangan  institusi  sekolah  yang  jelas  dalam
                           pengembangan  program-program  sekolah  sesuai  dengan  peraturan
                           yang  berlaku  dan  kebutuhan  pencapaian  tujuan  pendidikan  yang
                           dikehendaki. Sekolah perlu diberikan kewenangan yang jelas dan luas
                           untuk menetapkan visi, misi, dan tujuan-tujuan pendidikan yang sesuai
                           dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan siswa serta masyarakat di
                           sekitar  sekolah.  Sekolah  juga  perlu  memiliki  kewenangan  untuk
                           memberdayakan  berbagai  potensi  yang  tersedia  di  sekolah  sesuai
                           dengan  prioritas  kebutuhan  sekolah  dalam  pelaksanaan  program-
                           program sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikehendaki.
                           Sekolah  memiliki  kewenangan  untuk  merencanakan,  membuat,
                           melaksanakan,  mengevaluasi,  mengembangkan  kurikulum,  personil
                           atau  tenaga  kerja,  sarana  prasarana,  pembiayaan,  dan  hubungan
                           sekolah  dengan  masyarakat  secara  mandiri,  sehingga  dapat
                           mempertahankan  dan  meningkatkan  mutu  lulusan,  profesionalisme
                           tenaga kependidikan, partisipasi masyarakat, kemandirian sekolah, dan
                           manajemen internal.
                               Wewenang  adalah  kekuatan  untuk  menggerakkan  organisasi,  hal
                           tersebut  merupakan  hak  kelembagaan  untuk  melakukan  berbagai
                           aktivitas dalam mencapai tujuan. Tanpa adanya wewenang organisasi
                           hanyalah kumpulan orang-orang yang sulit untuk menggerakkan sumber
                           daya  manusia  yang  ada  dalam  kumpulan  tersebut.  Wewenang
                           merupakan  salah  satu  kunci  untuk  berhasilnya  suatu  organisasi.
                           Keberadaan wewenang tanpa adanya kepatuhan orang lain yang ada
                           dalam  organisasi  merupakan  kehancuran  bagi  organisasi  yang
                           bersangkutan.

                      2.  Praktik Kepemimpinan Demokratis dan Pengambilan Keputusan Teknis
                           yang Partisipatif di Sekolah
                               Pelaksanaan  MBS  di  tingkat  sekolah  memerlukan  praktik-praktik
                           kepemimpinan yang demokratis dari pimpinan sekolah dalam berbagai




                                                                                                     30
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40